Fungsi Articulatio Interphalangeal Dan Metacarpophalangeal Berdasarkan Sudut Fungsional Artrodesis Pada Pollex Manus Dominan Dan Non-Dominan Usia Dewasa Muda

Latar belakang: Artrodesis articulatio IP dan MCP pollex manus dominan dan non-dominan umumnya dikerjakan untuk mengurangi nyeri kronis termasuk pada kasus osteoartritis stadium III. Belum banyak dilaporkan analisis sudut fungsional pada kedua articulatio tersebut yang dapat membantu para klinisi da...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Peppy Nawangsasi, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2020
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/105243/1/1.%20Halaman%20Judul.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/2/2.%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/3/3.%20Daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/4/4.%20Bab%201%20Pendahuluan.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/5/5.%20Bab%202%20Tinjauan%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/6/6.%20Bab%203%20Kerangka%20konseptual%20dan%20hipotesis.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/7/7.%20Bab%204%20Metode%20penelitian.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/8/8.%20Bab%205%20Hasil%20penelitian.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/10/9.%20Bab%206%20Pembahasan.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/9/10.%20Bab%207%20Kesimpulan%20dan%20saran.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/10/11.%20Daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/11/12.%20Lampiran.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/12/TKD.11-21-embargo-BEBASPERPUS%20-%20peppy%20nawangsasi.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/13/TKD.11-21-kesediaan-BEBASPERPUS%20-%20peppy%20nawangsasi.pdf
http://repository.unair.ac.id/105243/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar belakang: Artrodesis articulatio IP dan MCP pollex manus dominan dan non-dominan umumnya dikerjakan untuk mengurangi nyeri kronis termasuk pada kasus osteoartritis stadium III. Belum banyak dilaporkan analisis sudut fungsional pada kedua articulatio tersebut yang dapat membantu para klinisi dan pasien dalam menentukan besaran sudut artrodesis yang optimal terutama pada kalangan usia dewasa muda di Indonesia. Tujuan: Menganalisis kecepatan melakukan power task, precision task dan hand grip strength pada pollex manus dominan dan non-dominan usia dewasa muda pada articulatio IP dan MCP dengan besaran sudut 00, 150, 300, 450 dan posisi tanpa splint. Material dan metode: Penelitian ini adalah studi observasional analitik cross-sectional, dengan n= 32 (16 laki-laki dan16 perempuan), rentang usia 20-26 tahun yang dipasang splint akrilik pada articulatio IP dan MCP dengan variasi sudut (00, 150, 300, 450 dan tanpa splint) pollex manus dominan dan non-dominan. Kecepatan penyelesaian PowT, PreT1, PerT2, PreT3, PreT4 (detik) dan HGs test (kilogram). Seluruh data dianalisis menggunakan uji komparasi same subject analysis of variance (ANOVA) atau uji Friedman dengan nilai signifikansi p<0,05 (SPSS 25.0) Hasil: Bila dibandingkan antara 4 kelompok sudut artrodesis dan 1 kelompok tanpa splint articulatio IP pollex manus dominan memiliki perbedaan bermakna pada PreT 1 laki-laki (p= 0,011), PowT perempuan (p= 0,031), PreT 3 (p= 0,008) dan PreT4 perempuan (p=0,014), sedangkan pada pollex manus non-dominan perbedaan bermakna nampak pada PreT4 pada perempuan (p= 0,042). Pada pollex manus dominan dan non-dominan laki-laki dan perempuan maupun pada PowT dan PreT jenis lainnya tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Pada articulatio MCP pollex manus dominan dan non dominan, perbedaan bermakna nampak pada semua tugas, baik saat power task dan precision tasks serta hand grip strength baik pada laki-laki maupun perempuan (p<0,05). Didapatkan besaran sudut fungsional paling optimal pada articulatio IP pollex manus dominan adalah 30o kemudian 45o dan 30o kemudian 0o pada laki-laki dan perempuan. Sedangkan pada pollex manus non-dominan adalah 15o kemudian 30o baik pada laki-laki maupun perempuan. Besaran sudut fungsional paling optimal pada articulatio MCP pollex manus dominan adalah 15o sampai 45o pada laki-laki dan perempuan. Sedangkan pada pollex manus non-dominan adalah 15o kemudian 30o pada laki-laki dan perempuan. Kesimpulan: Pada penelitian ini besaran sudut fungsional artrodesis mempengaruhi fungsi articulatio IP dan MCP dalam menyelesaikan power task, precision task, dan hand grip strength.