Analisis Faktor yang Berbubungan dengan Perilaku Pencegaban Anemia pada Remaja Putri Berdasarkan Theory of Planned Behavior
Pendahuluan: Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terkena anemia defisiensi besi dikarenakan berbagai faktor seperti mengalami menstruasi setiap bulan dan melakukan diet yang salah. Oleh karena itu, perilaku pencegahan anemia sangat perlu dilakukan sejak dini agar tidak menimbulkan masalah ke...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2021
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/135074/1/Analisis%20Faktor%20yg%20Berhub%20dgn%20Perilaku%20Pencegahan%20oleh%20Halfie%20ZG.pdf https://repository.unair.ac.id/135074/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
Summary: | Pendahuluan: Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terkena anemia defisiensi besi dikarenakan berbagai faktor seperti mengalami menstruasi setiap bulan dan melakukan diet yang salah. Oleh karena itu, perilaku pencegahan anemia sangat perlu dilakukan sejak dini agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berkepanjangan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis factor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan anemia pada remaja putri berdasarkan Theory of Planned Behavior. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 19.418 orang remaja putri di Kota Madiun. Teknik penentuan jumlah sampel menggunakan purposive sampling sehingga didapatkan 105 respond en. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur variabel sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, intensi, dan perilaku pencegahan anemia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Spearman Rho Test dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil: Ada hubungan antara sikap (p=0,003, r=0,292), norma subjektif (p=0,006, r=0,266), dan persepsi control perilaku (p=0,002, r=0,299) dengan intensi pencegahan anemia serta persepsi kontrol perilaku (p=0,003, r=0,292) dan intensi (p=O,OOO, r=0,392) dengan perilaku pencegahan anemia. Kesimpulan: Semakin baik sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku dan intensi yang dimiliki oleh remaja putri, maka akan menghasilkan perilaku pencegahan anemia yang baik. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk menggiatkan promosi cegah anemia, edukasi deteksi dini anemia terutama pada remaja putri serta penelitian lebih lanjut untuk menentukan metode promosi kesehatan efektif. |
---|