PEMAKNAAN ADVERSITY MAHASISWA GENERASI Y DALAM MENGHADAPI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY ( Kasus Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Institut Business Management And Technology Surabaya )

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan adversity generasi Y yaitu generasi yang lahir pada tahun 1980 hingga tahun 2000 dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Adversity adalah ketangguhan dan kekenyalan mental menghadapi penderitaan, kesulitan hidup, tantan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FEFE ALISUGITO, 091170613
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
English
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39652/19/FULLTEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/39652/25/70.%2039652-ilovepdf-compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/39652/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
English
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan adversity generasi Y yaitu generasi yang lahir pada tahun 1980 hingga tahun 2000 dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Adversity adalah ketangguhan dan kekenyalan mental menghadapi penderitaan, kesulitan hidup, tantangan dan ujian. Generasi Y menghadapi tantangan dan kesulitan hidup yang tidak ringan, apalagi dengan berlakunya era Asean Economic Community (AEC). Sebagai dasar teori peneliti memakai teori generasi Y dari Sheahan (2005) dan Erickson (2008), juga teori tentang adversity dari Stoltz (1997, 2008) dan psikologi positif Seligman (1998), serta berbagai jurnal tentang penelitian terkait dengan topik karakter generasi Y dan adversity. Rumusan Masalah dalam disertasi ini adalah: (1) Bagaimana subjek mahasiswa generasi Y memaknai adversity dalam menghadapi era AEC? , (2) Bagaimana subjek generasi Y mempersiapkan diri dalam menghadapi era AEC ? (3) Apa konsekuensi sosial dan psikologis dari pemaknaan adversity tersebut terkait dengan upaya pengembangan sumber daya manusia, khususnya sumber daya mahasiswa generasi Y dalam konteks era AEC ? Peneliti memakai metode kualitatif dengan perspektif fenomenologi Edmund Husserl. Lokasi penelitian adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Institute Business Management and Technology (STIE IBMT). Teknik pengumpulan data adalah wawancara. Hasilnya menunjukkan beberapa perbedaan antara karakteristik subjek dengan karakteristik generasi Y yang disebut oleh Sheahan (2005) dan Erickson (2008) karena perbedaan tempat hidup dan budaya. Karakteristik itu adalah technology oriented, kehidupan sosial yang khas, pendidikan dan pilihan pekerjaan mereka, serta perkembangan demografi yang khas. Makna adversity bagi subjek generasi Y adalah menemukan arah kehidupan baru bagi masa depan mereka, Ketangguhan dan arah baru ini muncul justru setelah penderitaan, kesulitan dan tantangan hidup mereka alami. Hal ini menjadi modal pijakan softskills mereka. Tantangan AEC adalah mereka dituntut fasih berbahasa Inggris dan mengasah hardskills, yaitu pengetahuan dan ketrampilan dalam marketing, manajemen dan design product. Softskills yang dibutuhkan adalah ketangguhan dan kekenyalan mental agar mampu beradaptasi dengan situasi dan tantangan baru, yaitu adversity itu sendiri. Konsekuensi dari pemaknaan adversity mereka adalah perlunya trust para orang tua dan pendidik terhadap potensi generasi Y. Penelitian ini membawa implikasi pada perlunya penelitian lebih lanjut tentang teori generasi Y di Indonesia dan teori adversity Stoltz.