MAKNA SOSIAL RITUAL PESUGIHAN BAGI PEZIARAH MAKAM RORO KEMBANG SORE GUNUNG BOLO TULUNGAGUNG (Studi Deskriptif Mengenai Makna Sosial Ritual Pesugihan bagi para Peziarah Makam Roro Kembang Sore Gunung Bolo Tulungagung)
Penelitian ini berawal dari ketertarikan dengan adanya realitas ritual di Makam Roro Kembang Sore. Karena yang seharusnya berziarah ke makam untuk mendoakan leluhur, namun senyatanya banyak orang yang datang ke Makam Roro Kembang Sore dengan tujuan mencari pesugihan.Penelitian ini difokuskan pada...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
語言: | Indonesian Indonesian |
出版: |
2016
|
主題: | |
在線閱讀: | http://repository.unair.ac.id/41300/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/41300/2/FIS.S.47-16%20Des%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/41300/ http://lib.unair.ac.id |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
機構: | Universitas Airlangga |
語言: | Indonesian Indonesian |
總結: | Penelitian ini berawal dari ketertarikan dengan adanya realitas ritual di Makam Roro Kembang
Sore. Karena yang seharusnya berziarah ke makam untuk mendoakan leluhur, namun senyatanya
banyak orang yang datang ke Makam Roro Kembang Sore dengan tujuan mencari
pesugihan.Penelitian ini difokuskan pada bagaimana Makna Sosial Ritual Pesugihan bagi Peziarah
Makam Roro Kembang Sore Gunung Bolo Tulungagung.Ritual itu menjadi pertimbangan yang
cukup matang bagi pengunjung, sehingga mengambil tindakan untuk melakukan ritual di Makam
Roro Kembang Sore. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Herbert Blumer pada self
indication yang menyatakan bahwa pengunjung telah mengetahi tentang ritual di Makam Roro
Kembang Sore, memberikan nilai terhadap ritual yang ada, dan memberikan makna terhadap ritual
yang dilaksanakan, sehingga dari semua pertimbangan pengunjung memutuskan untuk bertindak
sesuai dengan makna tersebut. Penelitian ini difokuskan pada Makna Sosial Ritual bagi Peziarah
Makam Roro Kembang Sore Gunung Bolo Tulungagung. Penelitian ini dilakukan di Bukit Bolo,
Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menggunakan metode
kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive
.Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam dengan enam informan pelaku ritual
pesugihan di Makam roro Kembang Sore, dengan seorang juru kunci yang membukakan pintu
makam ketika ada pengunjung yang akan melakukan ritual. Hasil dari penelitian yang telah
dilakukan dapat menunjukan bahwa para pengunjung memaknai ritual sebagai jalan penghubung,
sebagai permohonan didepan sesaji, sebagai sebuah permintaan, sebagai ziarah, doa dan sesaji, dan
juga dimaknai sebagai penyampaian keinginan didepan sesaji. |
---|