PERAN NON GOVERNMENTAL ORGANIZATION DALAM MELINDUNGI HAK ASASI TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA: STUDI KASUS MIGRANT CARE
Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia mengundang perhatian Migrant CARE, Non-Governmental Organization (NGO) asal Indonesia untuk turut memberikan perlindungan terhadap para TKI tersebut. Namun, upaya yang ditempuh oleh Migrant CARE belum berhasil dikarenaka...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/41357/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/41357/12/FIS.HI.102-16%20War%20p-min.pdf http://repository.unair.ac.id/41357/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia
mengundang perhatian Migrant CARE, Non-Governmental Organization (NGO) asal
Indonesia untuk turut memberikan perlindungan terhadap para TKI tersebut. Namun,
upaya yang ditempuh oleh Migrant CARE belum berhasil dikarenakan pada tahun
2012 Migrant CARE menyatakan bahwa perlindungan hak asasi TKI di Malaysia
masih rentan. Berpijak pada pernyataan tersebut, penelitian ini mempertanyakan
alasan dibalik belum berhasilnya Migrant CARE dalam melindungi TKI di Malaysia,
padahal, sudah banyak upaya yang telah dilakukan. Dalam rangka menemukan
jawaban atas pertanyaan penelitian tersebut, peneliti menggunakan Theory of Change,
peranan NGO, hubungan antara NGO dan pemerintah, diplomasi, dan konsep human
security, sebagai kerangka pemikiran. Berangkat dari kerangka berpikir yang
dibangun, peneliti menemukan bahwa alasan dibalik belum berhasilnya Migrant
CARE dalam melindungi TKI di Malaysia adalah hubungan Migrant CARE dan
pemerintah Indonesia yang bersifat konfrontatif daripada kolaboratif, serta belum
berhasilnya Migrant CARE dalam memengaruhi perumusan kebijakan pemerintah
Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang menghubungkan dua
variabel yakni peranan Migrant CARE sebagai variabel independen, dan
perlindungan HAM TKI di Malaysia sebagai variabel dependen. Penelitian ini
memanfaatkan data-data sekunder yakni buku, jurnal ilmiah, surat kabar, serta
website. Adapun jangkauan penelitian ini adalah tahun 2002 hingga 2012. Pada bab
dua dijabarkan tentang relasi konfrontatif Migrant CARE dan pemerintah Indonesia.
Lantas, menyambung ke bab tiga yang menjelaskan tentang keberhasilan dan
kegagalan strategi Migrant CARE. Hingga berakhir pada kesimpulan bahwa hipotesis
dapat dibuktikan, sehingga penggunaan kerangka teori yang ada terbukti relevan
digunakan dalam penelitian ini. |
---|