PENGEMBANGAN KECAMATAN RAWAN KABUPATEN GRESIK PELITA VI TAHUN ANGGARAN 1994/1995 DI DESA MOJOPUROGEDE DAN KEMANGI KECAMATAN BUNGAH

• Main Authors: Eko Supeno, Drs, Herry Agus Hermadi, Drh., M. Nasikh, Drs., Ec., Ak, Sedijono, Drs., Azizah, S.H
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1995
• Subjects: HT401-485 Rural groups. Rural sociology; K3820-3836 Economic constitution, policy, planning, and development
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/42019/1/gdlhub-gdl-res-2014-supenoeko-32157-2.abstr-k.pdf; http://repository.unair.ac.id/42019/13/gdlhub-gdl-res-2014-supenoeko-32157-full%2520text.pdf; http://repository.unair.ac.id/42019/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Sejalan dengan konsep pendekatan pola kebijaksanaan pembangunan dari bawah keatas atau bottom up (lihat: Imendagri 4/1981) pemerintah dalam merumuskan dan melaksanakan program-program pembangunan khususnya pembangunan pedesaan tidak lagi mengandalkan dari atas. Tetapi masyarakat terlibat langsung dalam proses perumusan kebijaksanaan tersebut. Dengan pendekatan demikian sudah barang tentu ada pengakuan terhadap potensi dan kemampuan masyarakat desa untuk turut menentukan apa yang terbaik buat mereka. Persoalannya, sejauh mana mereka mampu memahami dan bisa merumuskan keinginan, harapan, dan kebutuhan serta potensi nyata dari diri dan lingkungan mereka. Dalam konteks inilah pemerintah daerah, dalam melaksanakan program pengembangan kecamatan rawan yaitu program bantuan untuk wilayah-wilayah desa berpendapatan rendah, terlebih dahulu mengadakan penelitian lewat bantuan perguruan tinggi tentang potensi-potensi apakah yang dimiliki oleh masyarakat desa untuk bisa dikembangkan sehingga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan, mereka. Hal inilah yang melatar belakangi mengapa penelitian ini dilakukan.