EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM BADAK (Acmena acuminatissima) TERHADAP TAHAPAN PERKEMBANGAN STADIUM DAN MEKANISME HAMBATAN PERTUMBUHAN Plasmodium falciparum In Vitro

• 主要作者: Laura Wihanto, NIM011414153001
• 格式: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• 語言: Indonesian; Indonesian
• 出版: 2016
• 主題: RS1-441 Pharmacy and materia medica
• 在線閱讀: http://repository.unair.ac.id/49784/1/ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/49784/13/TKD.18-16%20Wib%20e.pdf; http://repository.unair.ac.id/49784/; http://lib.unair.ac.id
• 機構: Universitas Airlangga

Kejadian strain parasit malaria yang resisten terhadap obat mengindikasikan semakin terdesaknya kebutuhan untuk menemukan obat anti malaria yang baru. Studi terakhir menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80 % Acmena acuminatissima memiliki aktivitas antimalaria yang tergolong baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penghambatan pada tahapan perkembangan P. falciparum pada eritrosit terinfeksi secara in vitro dengan mengamati tingkat parasitemia dan akumulasi berbagai stadium infektif yang berbeda yang dilihat pada hapusan darah tipis setelah masa inkubasi 12, 24, 36, dan 48 jam. Upaya pemahaman mekanisme penghambatan dilakukan dengan mengamati efek ekstrak pada proses detoksifikasi heme parasit melalui pengukuran aktivitas hambatan pembentukan β-hematin dan pada hambatan pembentukan new permeability pathways membran eritrosit terinfeksi yang diinduksi parasit malaria melalui uji hambatan hemolisis yang diinduksi sorbitol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa A. acuminatissima menghambat perkembangan parasit intraeritrositik pada stadium skizon dan menyebabkan terjadinya perubahan morfologi. Pengamatan terhadap hambatan pembentukan ß-hematin menunjukkan ekstrak A. acuminatissima memiliki nilai IC50 11917 ug / ml, sementara klorokuin memiliki nilai IC50 31187 μg/ml. Nilai hemolisis didapatkan sebesar 72,02% dan 72,44% pada konsentrasi 50 μg/ml dan 100 μg/ml, yang berarti ekstrak tidak menghambat hemolisis eritrosit terifeksi parasit yang diinduksi sorbitol sampai batas yang signifikan (> 40% dari nilai kontrol). Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa ekstrak A. acuminatissima memiliki aktivitas antimalaria yang terjadi melalui mekanisme hambatan detoksifikasi heme parasit maupun mekanisme lainnya yang belum teridentifikasi.