TEKNIK PEMELIHARAAN INDUK IKAN NILA LARASATI (Oreochromis niloticus) DI BALAI BENIH IKAN KEBOWAN, KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH

• Main Author: LINA ERMAWATI, 14141113110
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2017
• Subjects: SH327.5-327.7 Fishery resources. Fishery conservation; SH328-329 Fishery management. Fishery policy
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/71444/3/ABSTRAK_PKL.PK.BP.46%2018%20Erm%20t.pdf; http://repository.unair.ac.id/71444/2/FULLTEXT_PKL.PK.BP.46%2018%20Erm%20t.pdf; http://repository.unair.ac.id/71444/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi cukup tinggi. Salah satu jenis ikan nila yang menjadi komoditas penting daerah jawa tengah yaitu ikan nila larasati. Ikan nila larasati banyak dibudidayaka karena memiliki daging yang tebal dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan Kebowan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 20 Januari sampai 18 Februari 2017. Tujuan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, memadukan teori yang diperoleh dikelas dan kenyataan yang ada di lapangan serta mengetahui tekniik pemeliharaan induk ikan nila larasati di Balai Benih Ikan Kebowan Kabupaten semarang, Jawa Tengah. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Kegiatan pemeliharaan induk ikan nila larasati (Oreochromis niloticus) meliputi Persiapan kolam induk yang terdiri dari pembersihan kolam dan pengisian air. Kegiatan selanjutnya adalah seleksi induk yang dilanjutkan pemberokan selama 30 hari. Kemudian induk dipijahkan dengan perbandingan jantan dan betina sebesar 1 : 4 atau 25 ekor induk jantan dan 100 ekor induk betina. Pemijahan induk ikan nila larsati dilakukan secara alami dan pemanenan telur dan larva ikan nila larsati dilakukan dengan sistem khetek. Pemberian pakan berupa pelet dengan dosis 1,5 % dari berat biomassa ikan dengan frekuensi pemberian tiga kali sehari. Pengontrolan kualitas air dilakukan satu minggu sekali. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air rata-rata suhu berkisar antara 24-26oC dengan pH antara 6-7 dan DO 4-6 mg/l.