UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KITOSAN LARUT AIR DENGAN PENAMBAHAN BAHAN PENGISI MANITOL, MALTODEKSTRIN, DAN LAKTOSA
Kitosan memiliki berbagai aktivitas. Salah satu aktivitasnya adalah aktivitas antibakteri. Kitosan memiliki sifat antibakteri karena memiliki gugus amina dari glukosamin. Berat molekul kitosan menyebabkan kitosan sulit larut dalam air dan pelarut lainnya, sehingga membatasi aplikasinya yang luas...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81994/1/PK.BP.%2059-19%20Haz%20u%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81994/2/PK.BP.%2059-19%20Haz%20u.pdf http://repository.unair.ac.id/81994/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Kitosan memiliki berbagai aktivitas. Salah satu aktivitasnya adalah aktivitas
antibakteri. Kitosan memiliki sifat antibakteri karena memiliki gugus amina dari
glukosamin. Berat molekul kitosan menyebabkan kitosan sulit larut dalam air dan
pelarut lainnya, sehingga membatasi aplikasinya yang luas dibidang obat-obatan
dan industri pangan. Berat molekul kitosan dapat diperkecil dengan menggunakan
reaksi enzimatis atau hidrolisis kimia. Reaksi hidrolisis kimia dipilih karena bahan
yang lebih mudah didapat dan murah. Hidrogen peroksida juga memiliki gugus
radikal yang dapat memutus ikatan glikosidik pada rantai polimer. Penyimpanan
waktu lama dapat menyebabkkan perubahan kristal kitosan larut air dari kuning
menjadi kecoklatan. Bahan pengisi ditambahkan untuk mempercepat proses
pengeringan dan menjaga komponen aktif pada suatu bahan ketika dipanaskan
dan disimpan serta memberikan bentuk serbuk pada bahan yang dikeringkan.
Bahan pengisi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah manitol,
maltodekstrin, dan laktosa.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas manitol, maltodekstrin,
dan laktosa sebagai bahan pengisi dalam mempertahankan aktivitas antibakteri
kitosan larut air Penelitian ini menggunakan perlakuan penambahan manitol 40%,
manitol 40%, manitol 50%, maltodekstrin 30%, maltodekstrin 40%, maltodekstrin
50%, laktosa 30%, laktosa 40%, dan laktosa 50%.
Kitosan larut air yang dihasilkan memiliki derajat deasetilasi sebesar
26.87%. Kelarutan tertinggi dari semua jenis bahan pengisi dan konsentrasi
dimiliki oleh serbuk kitosan larut air dengan penambahan bahan pengisi laktosa
sebanyak 50% berat kitosan basah (98,97% ± 0,004). Kelarutan terendah dimiliki
oleh kristal kitosan larut air yaitu sebesar (89,62% ± 0.0463). Zona hambat
terbesar dari semua jenis bahan pengisi dan konsentrasi terhadap bakteri S. aureus
ditunjukkan oleh serbuk kitosan larut air dengan penambahan bahan pengisi
manitol sebanyak 40% (0,437 cm ± 0,085) dan terhadap bakteri E. coli
ditunjukkan pada penambahan laktosa 30% (0,727 cm ± 0,241). |
---|