PROFIL GLOBAL LONGITUDINAL STRAIN PASCA INDUKSI DAN OPERASI CORONARY ARTERY BYPASS GRAFT DITINJAU DARI PARAMETER HEMODINAMIK DAN PERFUSI ORGAN

Latar Belakang: Parameter yang dikenal secara luas untuk menilai disfungsi ventrikel kiri saat ini adalah Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF). Namun LVEF tidak menggambarkan kondisi myokard secara spesifik. Global Longitudinal Strain muncul sebagai teknik baru yang lebih sensitif untuk mend...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: Maria Olivia S, dr, NIM011328066305
格式: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
語言:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
出版: 2019
主題:
在線閱讀:http://repository.unair.ac.id/91428/1/PPDS.AT.%2030-19%20Mar%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/91428/2/PPDS.AT.%2030-19%20Mar%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/91428/3/PPDS.AT.%2030-19%20Mar%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/91428/4/PPDS.AT.%2030-19%20Mar%20p%20BR.pdf
http://repository.unair.ac.id/91428/
http://lib.unair.ac.id
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Latar Belakang: Parameter yang dikenal secara luas untuk menilai disfungsi ventrikel kiri saat ini adalah Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF). Namun LVEF tidak menggambarkan kondisi myokard secara spesifik. Global Longitudinal Strain muncul sebagai teknik baru yang lebih sensitif untuk mendeteksi disfungsi ventrikel kiridibandingkan dengan LVEF. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisprofil Global Longitudinal Strain (GLS) ditinjau dari parameter hemodinamik dan perfusi organpada pasien yang menjalani Coronary Artery Bypass Graft. Metode: Penelitian observasional dengan pre-post test double blind group design. Dengan metode total sampling selama 5 Desember 2018 – 5 Maret 2019 didapatkan 15 pasien operasi Coronary Artery Bypass Graft di RSUD DR Soetomo Surabaya yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pasien diperiksa dengan Trans Thoracal Echocardiography sebelum dan sesudah induksi, 3 dan 6 jam off bypass dan dinilai Global Longitudinal Strain. Sebagai tambahan Ejection Fraction, parameter hemodinamik (Mean Arterial Pressure dan Central Venous Pressure) dan perfusi organ (saturasi vena sentral, base excess dan laktat) juga dicatat dan dianalisa. Hasil: Pada penelitian ini hanya ada satu group dan memiliki karakteristik yang sama berdasarkan umur, berat badan, tinggi badan, BSA, ASA Score, aortic cross clamp time dan CPB time, Hb pre dan post operasi. Terdapat perbedaan bermakna perubahan TD sistolik dan MAP pada periode pre induksi ke periode lain namun tidak didapatkan perbedaan bermakna perubahan TD diastolik, heart rate dan CVP pada setiap pengambilan data. Terdapat peningkatan GLS post induksi dibanding pre induksi namun tidak signifikan secara statistik (p = 0.198). GLS 3 jam off bypass turun signifikan (p = 0.012) begitu pula GLS 6 jam off bypass (p = 0.001). Sebagai tambahan EF tidak mengalami perbedaan bermakna pada periode pre dan post operasi (p = 0.409). Kesimpulan: Rata-rata GLS post induksi mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pre induksi namun kenaikan ini tidak signifikan secara statistik. Pada periode 3 jam dan 6 jam off bypass rata-rata GLS mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan periode pre induksi maupun post induksi. GLS 6 jam off bypass masih belum menunjukkan perbaikan signifikan. GLS tampaknya mengalami perubahan lebih dini dibandingkan EF. Pada penelitian ini nilai GLS lebih dari (-)10% tampaknya masih menunjukkan performa klinis yang sesuai target parameter hemodinamik untuk perfusi organ.