Tindak Pidana Penipuan Dengan Modus Hipnosis

• Main Author: Oki Kustiwa
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2020
• Subjects: K5015.4-5350 Criminal law
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/96069/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/96069/2/2.%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/96069/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/96069/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/96069/5/5.%20BAB%20II%20HIPNOSIS%20SEBAGAI%20MODUS%20TINDAK%20PIDANA%20PENIPUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/96069/6/6.%20BAB%20III%20RATIO%20DECIDENDI%20PUTUSAN%20PENGADILAN%20TERHADAP%20TINDAKPIDANA%20PENIPUAN%20DENGAN%20MODUS%20HIPNOTIS.pdf; http://repository.unair.ac.id/96069/7/7.%20BAB%20IV%20PENUTUP.pdf; http://repository.unair.ac.id/96069/8/8.%20DAFTAR%20BACAAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/96069/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Perkembangan tindak pidana semakin berkembang seiring perkembangan kehidupan manusia termasuk dalam tindak pidana penipuan. Belakangan ini marak terjadi tindak pidana penipuan dengan modus hipnosis yang membuat korbanya tidak sadarkan diri dan memberikan barang miliknya kepada pelaku. Banyak dari pelaku tindak pidana tersebut telah ditangkap dan dijerat dengan Pasal 378 KUHP dalam proses peradilan. Jika kita melihat dalam Pasal 378 KUHP sendiri tidak mengatur terkait penggunaan modus hipnosis sebagai modus operandi dalam tindak pidana penipuan. Untuk itu penelitian ini disusun untuk menemukan jawaban apakah hipnosis dapat atau tidak dikategorikan sebagai salah satu unsure dalam Pasal 378 KUHP dan bagaimana ratio decidendi hakim dalam memutus perkara tindak pidana penipuan dengan modus hipnosis. Penemuan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa hipnosis dapat dikategorikan sebagai salah satu unsur dalam tindak pidana penipuan yaitu unsur rangkaian kebohongan dan dengan kasus posisi yang berbeda serta alasan yang berbeda, hakim dalam pertimbangan hukumnya sama-sama menggunakan Pasal 378 KUHP terhadap pelaku tindak pidana penipuan dengan modus hipnosis.