EVALUASI ATAS PENGEJAWANTAHAN JIHAD DALAM KONFLIK-KONFLIK DI DUNIA

• Main Author: NAZAR (NIM 24005044), MOHAMMAD
• Format: Theses
• Language: Indonesia
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/10930
• Institution: Institut Teknologi Bandung

<p align="justify">Studi Keislaman menjadi suatu hal yang menarik untuk didiskusikan, dipelajari dan diperdebatkan. Hal ini berkaitan dengan menghangatnya isu-isu seputar Islam, jihad dan kekerasan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik.<p align="justify"><p>Penelitian bidang keislaman ini bertujuan menjembatani kesalingpengertian antara dunia Islam dan Barat. Terutama sekali dengan meluruskan kesalahpahaman dalam memahami Islam pada umumnya dan jihad pada khususnya. Untuk kalangan Islam sendiri kajian ini berupaya memperkaya khazanah kajian Islam sekaligus memperjelas makna jihad dan Islam itu sendiri agar tidak disalahpahami dan disalahartikan terutama dalam hal pengejawantahannya.<p align="justify"><p>Kesimpulan dari kajian ini merupakan hasil sinergi antara analisis kontemporer masalah keamanan dan analisis ilmiah terhadap sumber-sumber Islam yaitu al-Qur’an dan al-hadits. Dengan merunut sejarahnya, pengejawantahan jihad dipandang dari berbagai segi sebagai sesuatu yang seringkali disalahgunakan. Hingga akhirnya pada zaman sekarang ini, makna yang lebih bersih dari jihad justru dikembangkan oleh pihak yang selama ini dipandang sebagai musuh Islam, yaitu Barat. Dengan dibentuknya organisasi dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi regional seperti Uni Eropa, pakta pertahanan seperti NATO dan operasi-operasi militer kontemporer yang digelar Koalisi pimpinan Amerika Serikat menunjukkan bahwa fungsi ummat Islam sebagai ummatan wasathan telah 'tergantikan' posisinya. Keanehan ini hanya kesalahan dari masyarakat Muslim yang berpecah-belah dalam berbagai sekte dan golongan yang tidak memahami Islam itu sendiri dengan baik. Konsep praktis rahmatan lil'alameen dan wihdah (persatuan) telah diabaikan dan ditinggalkan oleh kebanyakan Muslim. Bersamaan dengan itu adalah pengejawantahan jihad yang juga telah diambil alih oleh Barat. Itu semua berjalan dalam bingkai demokrasi, yang walaupun dikemas secara sekuler, merupakan buah evolusi (melalui konflik, asimilasi dan akulturasi) budaya universal sebagai pencampuran seluruh kebudayaan di dunia, termasuk nilai-nilai Islam. Oleh karena itu adalah tidak perlu untuk mengkonfrontasikan nilai-nilai universal Islam dengan berbagai jalan kekerasan, begitu pula dari sisi Barat. Dialog antar budaya dan kerja sama berbagai sektor justru merupakan jalan keluar yang paling arif dan bijaksana dalam mengatasi kecurigaan dan kesalahpahaman yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. <br />