#TITLE_ALTERNATIVE#
Dye aggregates adalah sebuah sistem fisis yang menarik, karena interaksinya yang kuat dengan cahaya dan kemiripannya dengan sistem light-harvesting alami. Interaksi antar molekul pada agregat mengacu pada keadaaan elektronik tereksitasi bersama, yang disebut sebagai exciton. Kita menggunakan model F...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/12366 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Dye aggregates adalah sebuah sistem fisis yang menarik, karena interaksinya yang kuat dengan cahaya dan kemiripannya dengan sistem light-harvesting alami. Interaksi antar molekul pada agregat mengacu pada keadaaan elektronik tereksitasi bersama, yang disebut sebagai exciton. Kita menggunakan model Frenkel exciton untuk menganalisis sifat-sifat optik dari dua jenis sistem, yaitu agregat bacteriochlorophyll dan C8S3, yang keduanya memiliki geometri silinder. Untuk kasus homogen sederhana, dapat ditunjukkan bahwa geometri silinder memenuhi kaidah seleksi untuk transisi yg diperbolehkan pada keadaan elektronik tereksitasi kolektif. Pada model yang lebih realistis, dengan memasukkan disorder, keadaan exciton menjadi lebih terlokalisasi dan hanya diperluas pada bagian tertentu dari silinder. Kita tunjukkan sifat tersebut dengan menganalisis perluasan bagian dari fungsi autocorrelation, dan berikutnya, kita tunjukkan bahwa lokalisasi alami dari keadaan exciton yang relevan menyebabkan perusakan kaidah seleksi optik untuk besar disorder yang realistis. <br />
|
---|