STUDI LIQUEFACTION DAN GROUND MOTION DI MAUMERE SELAMA GEMPA DESEMBER 1992 (STUDI KASUS)

Pada tanggal 12 Desember 1992 tepat pukul 13.29 WIT, suatu gempa tektonik dengan magnitude 6,8 skala Richter telah terjadi di Pulau Flores Propinsi Nusa Tenggara Timur. Peristiwa gempa ini menyertakan juga kejadian liquifaksi yang terkonsentrasi pada kota Maumere. Pengamatan terhadap akibat liquifak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Tua Simatupang, Pintor
Format: Theses
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/1240
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:1240
spelling id-itb.:12402004-12-22T22:45:02ZSTUDI LIQUEFACTION DAN GROUND MOTION DI MAUMERE SELAMA GEMPA DESEMBER 1992 (STUDI KASUS) Tua Simatupang, Pintor Teknik (Rekayasa, enjinering dan kegiatan berkaitan) Indonesia Theses Sand boil, land subsidence, ground motion, program SHAKE. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/1240 Pada tanggal 12 Desember 1992 tepat pukul 13.29 WIT, suatu gempa tektonik dengan magnitude 6,8 skala Richter telah terjadi di Pulau Flores Propinsi Nusa Tenggara Timur. Peristiwa gempa ini menyertakan juga kejadian liquifaksi yang terkonsentrasi pada kota Maumere. Pengamatan terhadap akibat liquifaksi ini meliputi semburan air dan pasir ke permukaan (sand boil), retakan pada permukaan, dan penurunan pada sebagian permukaan (land subsidence). Studi ini difokuskan pada kejadian liquifaksi di Maumere. Karakteristik ground motion yang diperkirakan terjadi sebagai basis untuk analisis di dasarkan pada hubungan empiris pada formasi batuan. Karakteristik ini digunakan sebagai input program SHAKE untuk memperoleh karakteristik ground motion pada permukaan. Salah satu karakteristik penting dalam kaitan ini adalah akselerasi maksimum, yang digunakan dalam perhitungan prosedur simplifikasi dari Seed et al.. Data N-SPT yang diperoleh setelah kejadian gempa telah digunakan dalam studi ini dengan menghubungkannya pada nisbah tegangan siklis. Titik-titik yang memberikan hubungan ini diplot kedalam suatu chart yang dapat memberikan suatu garis pemisah antara liquifaksi dan non liquifaksi menurut pengamatan di lapangan. Sifat distribusi ukuran butir juga telah diplot untuk memberikan batasan pada adanya liquifaksi dan tidak. Pemetaan menurut kriteria geologi juga telah dilakukan,yang memberi petunjuk bahwa daerah yang rentan liquifaksi adalah deposit sedimen pantai dan sedikit sedimen sungai. Kriteria ini juga telah memberi hasil bahwa kedalaman muka air tanah dalam daerah yang mengalami liquifaksi tidak lebih dari 3,0 m. Studi analitis dengan program Liou juga dijalankan untuk memberi gambaran proses kejadian liquifaksi di Maumere yang dikomparasikan dengan bagian yang tidak mengalami liquifaksi. text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
topic Teknik (Rekayasa, enjinering dan kegiatan berkaitan)
spellingShingle Teknik (Rekayasa, enjinering dan kegiatan berkaitan)
Tua Simatupang, Pintor
STUDI LIQUEFACTION DAN GROUND MOTION DI MAUMERE SELAMA GEMPA DESEMBER 1992 (STUDI KASUS)
description Pada tanggal 12 Desember 1992 tepat pukul 13.29 WIT, suatu gempa tektonik dengan magnitude 6,8 skala Richter telah terjadi di Pulau Flores Propinsi Nusa Tenggara Timur. Peristiwa gempa ini menyertakan juga kejadian liquifaksi yang terkonsentrasi pada kota Maumere. Pengamatan terhadap akibat liquifaksi ini meliputi semburan air dan pasir ke permukaan (sand boil), retakan pada permukaan, dan penurunan pada sebagian permukaan (land subsidence). Studi ini difokuskan pada kejadian liquifaksi di Maumere. Karakteristik ground motion yang diperkirakan terjadi sebagai basis untuk analisis di dasarkan pada hubungan empiris pada formasi batuan. Karakteristik ini digunakan sebagai input program SHAKE untuk memperoleh karakteristik ground motion pada permukaan. Salah satu karakteristik penting dalam kaitan ini adalah akselerasi maksimum, yang digunakan dalam perhitungan prosedur simplifikasi dari Seed et al.. Data N-SPT yang diperoleh setelah kejadian gempa telah digunakan dalam studi ini dengan menghubungkannya pada nisbah tegangan siklis. Titik-titik yang memberikan hubungan ini diplot kedalam suatu chart yang dapat memberikan suatu garis pemisah antara liquifaksi dan non liquifaksi menurut pengamatan di lapangan. Sifat distribusi ukuran butir juga telah diplot untuk memberikan batasan pada adanya liquifaksi dan tidak. Pemetaan menurut kriteria geologi juga telah dilakukan,yang memberi petunjuk bahwa daerah yang rentan liquifaksi adalah deposit sedimen pantai dan sedikit sedimen sungai. Kriteria ini juga telah memberi hasil bahwa kedalaman muka air tanah dalam daerah yang mengalami liquifaksi tidak lebih dari 3,0 m. Studi analitis dengan program Liou juga dijalankan untuk memberi gambaran proses kejadian liquifaksi di Maumere yang dikomparasikan dengan bagian yang tidak mengalami liquifaksi.
format Theses
author Tua Simatupang, Pintor
author_facet Tua Simatupang, Pintor
author_sort Tua Simatupang, Pintor
title STUDI LIQUEFACTION DAN GROUND MOTION DI MAUMERE SELAMA GEMPA DESEMBER 1992 (STUDI KASUS)
title_short STUDI LIQUEFACTION DAN GROUND MOTION DI MAUMERE SELAMA GEMPA DESEMBER 1992 (STUDI KASUS)
title_full STUDI LIQUEFACTION DAN GROUND MOTION DI MAUMERE SELAMA GEMPA DESEMBER 1992 (STUDI KASUS)
title_fullStr STUDI LIQUEFACTION DAN GROUND MOTION DI MAUMERE SELAMA GEMPA DESEMBER 1992 (STUDI KASUS)
title_full_unstemmed STUDI LIQUEFACTION DAN GROUND MOTION DI MAUMERE SELAMA GEMPA DESEMBER 1992 (STUDI KASUS)
title_sort studi liquefaction dan ground motion di maumere selama gempa desember 1992 (studi kasus)
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/1240
_version_ 1820662905979273216