#TITLE_ALTERNATIVE#

Daerah penelitian secara administratif berada di Daerah BukitBual, Kecamatan VII, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat dan secara geografis terletak pada koordinat 100°47’38” - 100°51’26” Bujur Timur dan 0°36’15” - 0°40’25” Lintang Selatan dengan luas 51,8...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ERDI (NIM 12007018), AURIO
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/13314
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:13314
spelling id-itb.:133142017-09-27T11:46:45Z#TITLE_ALTERNATIVE# ERDI (NIM 12007018), AURIO Indonesia Final Project INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/13314 Daerah penelitian secara administratif berada di Daerah BukitBual, Kecamatan VII, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat dan secara geografis terletak pada koordinat 100°47’38” - 100°51’26” Bujur Timur dan 0°36’15” - 0°40’25” Lintang Selatan dengan luas 51,8 km2 (7 km x 7.4 km). Berdasarkan fisiografi Sumatera Tengah daerah penelitian berada pada Zona Sesar Semangko. Daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan geomorfologi yaitu perbukitan zona sesar Bukit Barlago, perbukitan sinklin Taratakpauh, perbukitan lipatan Kotopanjang dan dataran aluvial Tanjung Ampalu. Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan tidak resmi diurutkan dari tua ke muda, yaitu satuan batulempung batupasir berumur Eosen Akhir yang disetarakan dengan Formasi Sawahlunto diendapkan di lingkungan dataran banjir, Satuan batupasir berumur Oligosen yang disetarakan dengan Formasi Sawahtambang diendapkan di lingkungan sungai teranyam, Satuan batulempung lanauan berumur Miosen Awal yang diendapkan pada lingkungan supra tidal dan satuan batupasir batulempung berumur Miosen Awal yang diendapkan di lingkungan subtidal yang keduanya disetarakan dengan Formasi Ombilin dan satuan endapan aluvial berumur Kuarter. Struktur geologi yang terdapat dalam daerah penelitian, yaitu sesar mendatar Rantih yang memiliki arah umum relatif baratlaut-tenggara, sinklin Kotopanjang, sinklin Supadang dan antiklin Kumbara yang memiliki arah umum relatif utara-selatan yang diperkirakan terjadi pada kala Miosen Akhir dan sesar mendatar Tanjung Ampalu yang memiliki arah umum relatif utara-selatan yang diperkirakan terjadi pada kala Plio-Plistosen. Pembentukan struktur pada daerah penelitian diperkirakan terjadi akibat fase ekstensif pada Miosen Awal, tegasan berarah barat-timur pada kala Miosen Akhir dan tegasan berarah baratlaut-tenggara pada kala Plio-Plistosen. text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
description Daerah penelitian secara administratif berada di Daerah BukitBual, Kecamatan VII, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat dan secara geografis terletak pada koordinat 100°47’38” - 100°51’26” Bujur Timur dan 0°36’15” - 0°40’25” Lintang Selatan dengan luas 51,8 km2 (7 km x 7.4 km). Berdasarkan fisiografi Sumatera Tengah daerah penelitian berada pada Zona Sesar Semangko. Daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan geomorfologi yaitu perbukitan zona sesar Bukit Barlago, perbukitan sinklin Taratakpauh, perbukitan lipatan Kotopanjang dan dataran aluvial Tanjung Ampalu. Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan tidak resmi diurutkan dari tua ke muda, yaitu satuan batulempung batupasir berumur Eosen Akhir yang disetarakan dengan Formasi Sawahlunto diendapkan di lingkungan dataran banjir, Satuan batupasir berumur Oligosen yang disetarakan dengan Formasi Sawahtambang diendapkan di lingkungan sungai teranyam, Satuan batulempung lanauan berumur Miosen Awal yang diendapkan pada lingkungan supra tidal dan satuan batupasir batulempung berumur Miosen Awal yang diendapkan di lingkungan subtidal yang keduanya disetarakan dengan Formasi Ombilin dan satuan endapan aluvial berumur Kuarter. Struktur geologi yang terdapat dalam daerah penelitian, yaitu sesar mendatar Rantih yang memiliki arah umum relatif baratlaut-tenggara, sinklin Kotopanjang, sinklin Supadang dan antiklin Kumbara yang memiliki arah umum relatif utara-selatan yang diperkirakan terjadi pada kala Miosen Akhir dan sesar mendatar Tanjung Ampalu yang memiliki arah umum relatif utara-selatan yang diperkirakan terjadi pada kala Plio-Plistosen. Pembentukan struktur pada daerah penelitian diperkirakan terjadi akibat fase ekstensif pada Miosen Awal, tegasan berarah barat-timur pada kala Miosen Akhir dan tegasan berarah baratlaut-tenggara pada kala Plio-Plistosen.
format Final Project
author ERDI (NIM 12007018), AURIO
spellingShingle ERDI (NIM 12007018), AURIO
#TITLE_ALTERNATIVE#
author_facet ERDI (NIM 12007018), AURIO
author_sort ERDI (NIM 12007018), AURIO
title #TITLE_ALTERNATIVE#
title_short #TITLE_ALTERNATIVE#
title_full #TITLE_ALTERNATIVE#
title_fullStr #TITLE_ALTERNATIVE#
title_full_unstemmed #TITLE_ALTERNATIVE#
title_sort #title_alternative#
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/13314
_version_ 1820736150107586560