CASE STUDY OF RATTAN INDUSTRY REVIVAL IN INDONESIA

Industri rotan Indonesia mengalami penurunan ekspor, khususnya pada tiga tahun terakhir. Kondisi ini semakin parah dengan adanya krisis ekonomi global semenjak tahun 2008. Krisis ini berdampak besar bagi industri ini. Semenjak krisis yang dimulai di Amerika Serikat ini, ekspor barang jadi rotan m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AYUNDA , GILANG
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/13499
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Industri rotan Indonesia mengalami penurunan ekspor, khususnya pada tiga tahun terakhir. Kondisi ini semakin parah dengan adanya krisis ekonomi global semenjak tahun 2008. Krisis ini berdampak besar bagi industri ini. Semenjak krisis yang dimulai di Amerika Serikat ini, ekspor barang jadi rotan menurun sebesar 50% pada tahun 2008. Ironis bahwa Indonesia sebagai pemasok utama bahan baku rotan dunia yang memiliki 80% - 90% dari total seluruh rotan dunia, kalah dalam persaingan ekspor furnitur rotan di pasar global. Negara lain yang bukan merupakan penghasil rotan bahkan mampu mengekspor furnitur rotan lebih banyak daripada Indonesia. Indonesia memegang pangsa pasar sebesar 2.9% dengan pertumbuhan 7% per tahun. Penelitian ini menggunakan exploratory research yang terdiri dari studi literatur, data sekunder, dan wawancara mendalam kepada para ahli. Penelitian ini telah dirancang untuk melihat faktor – faktor kunci yang mempengaruhi pengembangan produk rotan dan menggali ide untuk lebih meningkatkan pengembangan produk rotan dari sisi pasar. Lebih jauh, penulis mempersembahkan serangkaian pendekatan pasar pada metode pengembangan produk untuk industri rotan Indonesia agar tetap bertahan di pasar internasional. Analisa data menunjukkan beberapa faktor kunci yang mempengaruhi pengembangan produk rotan di Indonesia. Faktor-faktor tersebut adalah lingkungan makro, kebijakan pemerintah, segmentasi pasar, penelitian dan pengembangan produk, dan sumber daya manusia. Penulis merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait di industri ini, khususnya produsen, pemerintah, dan asosiasi nasional, untuk: (1) merevisi kebijakan pemerintah yang melegalkan ekspor bahan baku rotan yang telah memberikan dampak buruk pada pertumbuhan industri rotan di Indonesia; (2) memperpendek jalur distribusi yang melalui perantara kepada konsumen akhir dengan cara membuka perwakilan nasional di negara – negara yang dituju untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar bagi industri; (3) mendirikan pusat penelitian dan pengembangan untuk produk rotan agar dapat beradaptasi dengan perkembangan pasar yang begitu pesat; (4) membuka pasar lokal yang lebih luas karena ada peluang yang cukup baik di pasar lokal, (5) membuat tren untuk furnitur yang dapat merangsang pasar untuk membeli furnitur lebih sering.