PEMBUATAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN CITRA DARI STEKPI

Industri pendidikan tinggi adalah industri yang kompetitif, dimana banyak lembaga menyediakan program yang serupa. Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam industri ini, sebuah institusi harus dapat membedakan dirinya dari pesaing dengan berfokus pada apa yang <br /> <br /> <br />...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PRITTY PRYADNYANI (NIM: 29108375); Pembimbing Thesis: Dr. Ir. Mustika Sufiati Purwanegara, MSc., ADI
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/14644
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Industri pendidikan tinggi adalah industri yang kompetitif, dimana banyak lembaga menyediakan program yang serupa. Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam industri ini, sebuah institusi harus dapat membedakan dirinya dari pesaing dengan berfokus pada apa yang <br /> <br /> <br /> dilakukannya lebih baik daripada pesaing. Jumlah pelamar untuk institusi pendidikan tinggi swasta telah meningkat dari beberapa tahun terakhir, namun jumlah lembaga swasta semakin meningkat juga. Hal tersebut membuat persaingan semakin ketat, dan membuat lebih sulit bagi <br /> <br /> <br /> lembaga-lembaga swasta untuk mendapatkan keuntungan dan bahkan bertahan. Sebagai lembaga swasta, proporsi terbesar dari pendapatan STEKPI berasal dari biaya <br /> <br /> <br /> pendidikan siswa. Oleh karena itu, STEKPI perlu jumlah siswa yang dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan. STEKPI telah mengalami rugi laba selama beberapa tahun terakhir karena rendahnya jumlah siswa. Beberapa analisis dilakukan untuk mencari akar penyebab masalah, dimulai dengan analisis industri menggunakan Porter's five forces. Selanjutnya, penelitian eksplorasi dilakukan untuk menemukan basis dalam mengembangkan kuesioner penelitian kuantitatif untuk siswa SMA. Analisis juga dilakukan untuk marketing programs dari STEKPI untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi masing-masing program. Lalu dilakukan analisis pesaing, yang mencakup perbandingan strategi pemasaran STEKPI dengan strategi para pesaingnya, dan dengan menganalisis hasil survei persepsi siswa SMA. Analisis menunjukkan bahwa akar <br /> <br /> <br /> penyebab masalah STEKPI adalah: komunikasi yang buruk, hubungan yang kurang menguntungkan dengan SMA-SMA, dan kualitas layanan akademik yang buruk. Untuk mengatasi masalah ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas layanan akademik STEKPI. Usulan solusi mencakup melakukan pelatihan untuk staf dan menerapkan strategi pemulihan layanan. Berikutnya, zero-based Integrated Marketing Communication (IMC) planning digunakan, dengan tujuan untuk meningkatkan citra STEKPI <br /> <br /> <br /> dan persepsi kualitas, dan untuk membangun hubungan yang baik dengan beberapa SMU/SMK yang siswanya sesuai dengan profil target pasar STEKPI. Diharapkan bahwa dengan ini, <br /> <br /> <br /> STEKPI akan dapat meningkatkan jumlah penerimaan murid baru. Metodologi yang digunakan dalam perencanaan IMC terdiri dari prioritasi SWOTs, menentukan tujuan IMC, mengembangkan strategi dan taktik untuk setiap tujuan, menentukan anggaran, jadwal kegiatan, dan mengevaluasi efektivitas. Fungsi komunikasi pemasaran yang akan digunakan meliputi advertising, events, dan sponsorship. Digunakan strategi yang berbeda-beda untuk khalayak target yang berbeda untuk memastikan efektivitas setiap kegiatan dalam mencapai tujuan perencanaan IMC. Diharapkan bahwa bila citra dan persepsi kualitas <br /> <br /> <br /> telah meningkat, dan hubungan baik dengan SMA/SMK ditingkatkan, minat siswa SMA/SMK untuk STEKPI akan meningkat, dan mengakibatkan meningkatnya jumlah murid baru. Rencana penjadwalan akan mencakup pelaksanaan kegiatan IMC untuk jangka waktu satu tahun. Evaluasi dan pengumpulan feedback harus dilakukan secara teratur untuk mengidentifikasi efektivitas setiap kegiatan, dan untuk memeriksa apakah tujuan telah tercapai sehingga perbaikan-perbaikan dapat dilakukan.