#TITLE_ALTERNATIVE#
Implementasi PINTAR di masa datang akan melengkapi kapasitas Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan identifikasi atas resiko tersebut di atas serta <br /> <br /> <br /> para wajib pajak terkait. Namun demikian, sistem terbaru dan canggih pun tidak akan mampu mengembangkan prog...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/14755 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Implementasi PINTAR di masa datang akan melengkapi kapasitas Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan identifikasi atas resiko tersebut di atas serta <br />
<br />
<br />
para wajib pajak terkait. Namun demikian, sistem terbaru dan canggih pun tidak akan mampu mengembangkan program pelatihan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak apabila fungsional pemeriksa yang dimiliki <br />
<br />
<br />
direktorat ini tidaklah memiliki pengetahuan serta keahlian yang memadai. Karenanya, program pelatihan pemeriksa saat ini perlu dikaji kembali sehingga kompetensi yang diperlukan dapat terpenuhi, serta dapat turut mendukung upaya modernisasi yang sedang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu, program pelatihan ini perlu dirancang kembali agar dapat mendukung kebutuhan berbagai segmen pasar (KPP WP Besar, KPP Madya, serta KPP Pratama), pemeriksaan atas jenis pajak yang bervariasi (PPN, PPh, dll), serta perbedaan tingkat keahlian pemeriksa yang ada. <br />
<br />
<br />
Tesis ini meneliti inefisiensi yang terjadi dalam program pelatihan pemeriksa yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak, serta mengidentifikasikan penyebab utamanya. Tesis ini berusaha menerapkan <br />
<br />
<br />
pendekatan holistik (menyeluruh) untuk menjawab tantangan yang ada; tidak hanya dari sisi internal, seperti rancangan kurikulum dan topik pelatihan, namun juga memotret permasalahan eksternal yang muncul, seperti kebijakan yang tidak mendukung program pelatihan, terbatasnya instruktur serta fasilitas yang memadai, serta kurangnya dokumentasi materi pelatihan, yang nantinya dapat menghambat tumbuhnya budaya <br />
<br />
<br />
pembelajaran berkelanjutan. <br />
<br />
<br />
The impending implementation of PINTAR will implement capabilities that will improve the DGT’s ability to identify these substantial risks and those associated taxpayers. While new system and audit tools will contribute to the strengthening of the DGT’s audit program, these efforts will fall short without well trained audit staff. <br />
<br />
<br />
The current auditor training program, therefore, needs to be aligned to these capabilities and redesigned to support the objectives of the DGT modernization efforts. In addition, it needs to be designed to support the <br />
<br />
<br />
needs of different market segments (LTO, MTO, and STO), different taxes (VAT, Income, etc.), and the different levels and types of auditors. <br />
<br />
<br />
This study is looking at the inefficiency of the training programs the Directorate General of Taxes held for its auditors, and identifies the root cause. The research then applies holistic approach to tackle the issues; not only from the internal curriculum and content, but also from external underlying issues, from discouraging policies, limitation on qualified trainers <br />
<br />
<br />
and well-equipped facilities, to lack of tracking and documentation, as well as continual learning. <br />
|
---|