#TITLE_ALTERNATIVE#
Satu-satunya hal yang tidak berubah dalam dunia yang terus berubah saat ini adalah <br /> 'perubahan' itu sendiri (Muthu, Whitman & Cheraghi, 1999: 1). Berbagai macam organisasi di <br /> <br /> dunia kini mencari solusi baru untuk masalah bisnis mereka untuk mendapat...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/15072 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Satu-satunya hal yang tidak berubah dalam dunia yang terus berubah saat ini adalah <br />
'perubahan' itu sendiri (Muthu, Whitman & Cheraghi, 1999: 1). Berbagai macam organisasi di <br />
<br />
dunia kini mencari solusi baru untuk masalah bisnis mereka untuk mendapatkan lebih banyak <br />
<br />
efisiensi kinerja mereka dan efektivitas. Upaya-upaya tersebut, yang biasanya bernama <br />
<br />
terbaru 'manajemen inovasi', memberikan konsep perubahan dianggap sebagai solusi yang <br />
<br />
baik untuk memenangkan persaingan di era global ini. Salah satu dari mereka disebut <br />
<br />
Business Process Reengineering, atau, Rekayasa Ulang Proses Bisnis. BPR bertujuan untuk <br />
<br />
mencapai langkah peningkatan kinerja dengan mendesain ulang proses melalui cara <br />
<br />
organisasi beroperasi, memaksimalkan nilai tambah konten, dan meminimalkan yang lain. <br />
<br />
PT. Enka Parahiyangan adalah perusahaan swasta dalam bidang percetakan, terletak di <br />
<br />
Jakarta, yang berkembang dari sebuah perusahaan kecil pada tahun 1972. Saat ini, mereka <br />
<br />
adalah salah satu pemimpin dalam industri percetakan di Indonesia. Dengan lebih dari 250 <br />
<br />
karyawan yang mereka miliki sekarang, industri media pers adalah target pasar baru PT. Enka <br />
<br />
Parahiyangan. Lebih dari itu, dalam jangka panjang, perusahaan memiliki ambisi besar dalam <br />
<br />
memperluas bisnis mereka dengan menjadi pemimpin pangsa pasar di industri ini. Sebagai <br />
<br />
perusahaan yang selalu menghadapi tantangan dalam bisnis media cetak, proses produksi di <br />
<br />
PT. Enka Parahiyangan sangatlah penting, mengingat biaya, kualitas, pelayanan, dan <br />
<br />
pengiriman merupakan factor-faktor yang sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan. <br />
<br />
Pengalaman menunjukkan, bahwa tidak ada "metode yang sempurna" untuk melakukan <br />
<br />
rekayasa ulang proses, namun kesempatan untuk memperbaiki proses selalu ada (Barnes, <br />
<br />
1937: 50). Oleh karena itu, konsep BPR perlu diterapkan di PT. Enka Parahiyangan, terutama <br />
<br />
dalam proses produksi. <br />
<br />
Gejala inefisiensi ditemukan dalam proses produksi di PT. Enka Parahiyangan, dari kondisi <br />
<br />
mesin cetak sheet yang masih melibatkan banyak pekerjaan manual, terutama dalam proses <br />
<br />
persiapan mesin, memiliki biaya operasional yang tinggi dan tingkat produktivitas rendah. <br />
<br />
Masalah ini menjadi serius sebab telah menyebabkan dampak negatif terhadap seluruh <br />
<br />
departemen di perusahaan. Tujuan penelitian secara keseluruhan adalah untuk memetakan <br />
<br />
proses produksi media cetak pers saat ini di PT. Enka Parahiyangan dan untuk merekayasa <br />
<br />
ulang proses tersebut dengan menyajikan perbaikan menggunakan pendekatan rekayasa ulang <br />
<br />
sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua prosedur dalam proses produksi <br />
<br />
media cetak di PT. Enka Parahiyangan penting. Lalu, terdapat hal-hal lain yang harus <br />
<br />
diperbaiki untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses produksi selain mencari solusi <br />
<br />
untuk kondisi mesin cetak sheet yang semi-otomatis, seperti kelebihan jumlah tenaga harian, <br />
<br />
urutan kontinu dari proses sortir kualitas dan pembuatan sampel yang dapat diubah menjadi <br />
<br />
paralel, serta aktivitas pengiriman proof dan menjemputnya kembali yang sangat memakan <br />
<br />
waktu keseluruhan proses. Usulan perbaikan terhadap perusahaan adalah untuk mengganti <br />
<br />
mesin cetak sheet yang ada sekarang dengan mesin cetak sheet yang 100% otomatis, yaitu <br />
<br />
Mitsubishi Sheet-fed Printing Press. Mesin ini memiliki kapasitas 1.3 kali lebih tinggi dari <br />
<br />
mesin yang ada sekarang dan memiliki downtime yang rendah. Usulan selanjutnya adalah <br />
<br />
dengan mempekerjakan tenaga harian yang sama untuk proses sisip majalah dan sortir akhir <br />
<br />
sehingga perusahaan dapat mengurangi 20 orang tenaga harian, membuat urutan kontinu dari <br />
<br />
sortir kualitas dan proses lipat menjadi paralel sehingga terjadi efisiensi ruang sebesar 34.2 <br />
<br />
m2 dan cycle time sebesar 20 menit, dan membiarkan pelanggan melakukan sebagian kecil <br />
<br />
dari pekerjaan sehingga prosedur proof approval dapat disederhanakan dan 3 kegiatan <br />
<br />
transportasi dan 2 delay dari keseluruhan proses dapat dihilangkan. |
---|