#TITLE_ALTERNATIVE#
Sebuah entitas korporasi dinilai telah berhasil mencapai tujuannya, jika berhasil tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi dalam 3 (tigas) aspek prestasi sekaligus : aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek lingkungan. Teori ini menempatkan entitas korporasi dalam kesatuan yang saling berpengaruh dan d...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/15291 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Sebuah entitas korporasi dinilai telah berhasil mencapai tujuannya, jika berhasil tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi dalam 3 (tigas) aspek prestasi sekaligus : aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek lingkungan. Teori ini menempatkan entitas korporasi dalam kesatuan yang saling berpengaruh dan dipengaruhi dengan aspek-aspek lainnya, yaitu masyarakat dan lingkungan, dalam satu dunia horizontal. Hubungan pengaruh dan dipengaruhi ini terjadi langsung maupun tidak langsung antara aspek-aspek tersebut. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa apapun kegiatan yang dilakukan oleh entitas haruslah dianalisa sebaik-baiknya untuk mengetahui apakah akan memberikan pengaruh positif atau negativ bagi 3 aspek, yaitu ekonomi (keuangan entitas), masyarakat, dan lingkungan; dikarenakan pengaruh tersebut niscaya akan <br />
<br />
<br />
kembali kepada entitas dan mempengaruhi kelangsungan hidup dan perkembangan yang berkelanjutan dari entitas tersebut. <br />
<br />
<br />
Dalam kasus penelitian ini, entitas penelitian adalah sebuah biara katolik St. Maria di desa Rawaseneng, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pemilihan biara katolik St. Maria ini menarik karena fakta bahwa biara katolik adalah sebuah entitas keagaaman yang memang secara hakikat memperhatikan pencapaian dalam ketiga aspek (ekonomi, masyarakat, <br />
<br />
<br />
dan lingkungan) sejak semula, yang dikenal dengan sebutan Social Enterprise. Dalam konsep Social Enterprise ini, biara katolik St. Maria, memang dituntut dari dirinya sendiri untuk memberikan kontribusi dan pembangunan kepada 2 aspek yang selama ini tidak begitu <br />
<br />
<br />
diperhatikan oleh bentuk-bentuk entitas korporasi lainnya, yang dalam bahasa mereka “menjadi keselamatan dan rahmat bagi alam semesta..”; dengan tentunya tetap memperhatikan pencapaian tujuan ekonomi, yaitu profitabilitas. Namun profitabilitas ini bukan menjadi satusatunya tujuan, melainkan menjadi sarana untuk mencapai keberhasilan di 2 aspek lainnya, dan <br />
<br />
<br />
juga untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan hidup yang berkelanjutan dari entitas tersebut, semua karya-karyanya, dan keberhasilan di 2 aspek lainnya tersebut. <br />
<br />
<br />
Dalam kasus penelitian ini, biara dihadapkan pada beberapa permasalahan. Sebuah solusi bisnis yang berasal dari dalam biara sendiri dianjurkan, yaitu berupa penerapan teknologi biogas dari kotoran ternak yang dimiliki oleh biara saat penelitian diadakan. <br />
<br />
<br />
Dalam penelitian ini, disampaikan bagaimana pengaruh dari penerapan teknologi biogas dari kotoran ternak tersebut terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi oleh entitas biara, terhadap 3 aspek dalam konsep 3P Triple Bottom Line : Planet (Lingkungan), People (Masyarakat), dan Profit (Ekonomi),. Dan apakah penerapan teknologi biogas akan memberikan nilai positif lainnya yang belum terpikirkan bagi entitas biara. <br />
<br />
<br />
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi biogas dari kotoran ternak memberikan kontribusi positif yang cukup signifikan dan bernilai multi : 1) kontribusi bagi penyediaan energi (substitusi energi); 2) kontribusi bagi upaya mitigasi pemanasan global <br />
<br />
<br />
(substitusi energi fosil & penggunaan gas metana); 3) kontribusi berupa nilai finansial (penghematan keuangan dan potensi penghasilan baru); 4) kontribusi bagi masyarakat (dampak tidak langsung). |
---|