#TITLE_ALTERNATIVE#
Fenomena aliran fluida Newtonian an Non-Newtonian pada pipa lurus dan sedikit menyempit banyak dijumpai di lingkungan sekitar, karena pada dasarnya semua jenis fluida yang mengalir dalam sebuah pipa yang rigid adalah representasi dari aliran di pipa lurus, sementara itu proses kondensasi yang terjad...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/15633 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Fenomena aliran fluida Newtonian an Non-Newtonian pada pipa lurus dan sedikit menyempit banyak dijumpai di lingkungan sekitar, karena pada dasarnya semua jenis fluida yang mengalir dalam sebuah pipa yang rigid adalah representasi dari aliran di pipa lurus, sementara itu proses kondensasi yang terjadi pada pipa merepresentasikan aliran pada pipa yang sedikit menyempit. <br />
<br />
<br />
Pada tugas akhir iniakan dikaji perilaku dua jenis fluida, yaitu Newtonian dan Non-Newtonian, dengan Power Law sebagai salah satu contoh fluida Non-Newtonian, masing-masing pada pipa lurus dan sedikit menyempit. Pada kasus fluida Newtonian, dasar awal pemodelan berasal dari persamaan momentum dan kontinuitas, yang selanjutnya akan dianalisis secara matematis untuk menemukan hubungan antara perbedaan tekanan dan debit pada pipa lurus. Kasus pada pipa yang menyempit tidak jauh berbeda, hanya saja untuk mendapatkan bentuk tereduksi dari persamaan momentum dan kontinuitas, dilakukan pendekatan lubrikasi (analisis orde suku-suku), sehingga karakterisstik dari kecepatan dan debit aliran pada pipa dapat dihasilkan. Pada fluida Power Law dilakukan langkah-langkah serupa, sehingga pada akhirnya dapat dilihat dan disimpulkan untuk masing-masing fluida pada pipa yang sedikit menyempit persamaan debitnya pada dasarnya sama dengan persamaan debit pada pipa yang lurus, hanya saja karena perubahan jari-jari pipa persamaan tersebut dikalikan dengan factor koreksi penyempitan. |
---|