#TITLE_ALTERNATIVE#

• Main Author: HADIJONO (NIM: 29107344); Pembimbing : Dr. Ir. Aries F. Firman, MBA, MScI, HOEDANI
• Format: Theses
• Language: Indonesia
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/15952
• Institution: Institut Teknologi Bandung

Pertanyaan Utama Penelitian ini adalah: “Apakah Ketersediaan Sumber Daya Air Menentukan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Indonesia”? <br /> <br /> <br /> Ketersediaan Sumber Daya Air berlimpah di Indonesia seperti yang terdapat pada sungai, air terjun dan danau. Air sebagai sumber daya alam bukan merupakan permasalahan di Indonesia. Penelitian ini akan mengamati mengapa ketersediaan sumber air yang berlimpah dan didukung oleh ketersediaan infrastruktur dengan potensi sumber tenaga PLTA sekitar 75000 MW, pengembangan industri ini di Indonesia tidak berjalan sebagaimana mestinya. <br /> <br /> <br /> Penelitian ini didasarkan pada pendekatan kualitatif melalui interview. Target interview adalah Regulator, Pengembang dan Perbankan dan mereka didefinisikan sebagai Pemangku Kepentingan. <br /> <br /> <br /> Hasil-hasil interview dianalisa dan dikelompokan berdasarkan kemiripan jawaban. Permasalahanpermasalahan <br /> <br /> <br /> seperti hal keuangan, teknikal, kualitas bahan dan capacity building dan sekumpulan lisensi sebagai awal dari studi kelayakan ternyata merupakan hal-hal penting pada saat membangun PLTA. Pembangunan PLTA merupakan pengalaman yang unik dan tidak bisa hanya disalin dari <br /> <br /> <br /> tempat-tempat lain Namun demikian, telah diketahui oleh seluruh pemangku kepentingan bahwa ketersediaan air <br /> <br /> <br /> merupakan aspke yang paling penting didalam PLTA, dengan demikian pembangunan PLTA di Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar. Penelitian ini membuktikan bahwa teori yang berlaku tidak sesuai dengan situasi yang ada di Indonesia. <br /> <br /> <br /> Pembangunan PLTA sangat terbatas di Indonesia dibandingkan dengan pembangunan energi yang berbasis fosil. Secara politis pemerintah Indonesia terhadap PLTA tidak memberikan dukungan sehingga merusak semangat pengembang dan institusi keuangan dan juga kesejahteraan bangsa secara keseluruhan. Diusulkan untuk memperluas pembangunan PLTA yang berkelanjutan untuk peradaban yang lebih baik oleh pemerintah Indonesia.