#TITLE_ALTERNATIVE#
Perkembangan jumlah kendaraan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya, namun hal ini tidak diimbangi dengan persediaan minyak sebagai bahan bakar kendaraan yang semakin menipis. Harga minyak dunia yang meningkat setiap tahunnya memperparah kondisi ini. Persoalan baha...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/16606 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Perkembangan jumlah kendaraan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya, namun hal ini tidak diimbangi dengan persediaan minyak sebagai bahan bakar kendaraan yang semakin menipis. Harga minyak dunia yang meningkat setiap tahunnya memperparah kondisi ini. Persoalan bahan bakar minyak (premium) terus menjadi masalah di Indonesia yang masih menganut sistem subsidi. Untuk mengatasi persoalan ini, Pemerintah kembali mencanangkan program konversi BBM ke BBG sebagai salah satu solusi mengurangi subsidi secara bertahap. PT. Total Oil Indonesia sebagai salah satu perusahaan minyak dan gas di Indonesia melihat persoalan ini sebagai peluang usaha untuk membangun SPBG sebagai salah satu sarana pendukung program pemerintah tersebut. Sesuai dengan persoalan tersebut, proyek akhir ini akan membahas tentang analisis kelayakan bisnis pada SPBG untuk PT. Total Oil Indonesia. Untuk analisis kelayakan bisnis ini dilakukan analisis situasi bisnis dengan menggunakan Feasibility Study dan Sensitivity Analysis. Indikator utama yang digunakan untuk menentukan kelayakan tersebut adalah NPV (Net Present Value), IRR(Internal Rate of Return) dan PBP (Payback Period). Analisis kelayakan yang telah dirumuskan akan menjadi dasar dari rencana implementasi bagi PT Total Oil Indonesia. Hasil analisis terhadap informasi yang diperoleh disimpulkan bahwa proyek pembangunan SPBG Total ini akan optimal dan layak untuk dimulai jika subsidi BBM dilepas sehingga terdapat perbedaan harga minimal 40% lebih murah gas daripada premium, terdapat keseragaman harga beli gas sebagai raw material, serta pelaksanaan rencana pemerintah untuk menerapkan pembagian converter kit secara gratis kepada masyarakat. Untuk menanggulangi permasalahan BBM subsidi di Indonesia. Pemerintah perlu melakukan konversi dari BBM ke BBG, dimana untuk menerapkan hal tersebut agar berhasil maka TOI mengambil bagian dalam kerjasama dengan pemerintah untuk membuat tahapan pembangunan SPBG dengan 4 skenario yang sudah disebut diatas yang ditujukan pertama kali untuk transportasi umum lalu baru ke masyarakat luas. Adapun tahapannya adalah pembangunan Hybrid Station untuk melihat bagaimana kondisi pasar lalu masuk ke pipeline system dan lebih jauh lagi pada motherdaughter system pada kondisi stabil. Implementasi yang akan dilaksanakan dalam bentuk program kerja akan dilakukan dalam jangka pendek (5 tahun) sebagai evaluasi pilot project dan jangka panjang (15 tahun). |
---|