PEMODELAN RESERVOIR EOSEN KLASTIK NGIMBANG FORMASI DI CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA, INDONESIA.

Cekungan Jawa Timur Utara adalah cekungan lepas pantai dan berada di cekungan belakang busur dan terletak di Indonesia bagian barat. Dapat dipisahkan menjadi tiga bagian utama, yaitu, Northern Platform, Central High, Southern Basin. Tujuan utama dari penelitian ini difokuskan pada fasies dan lingkun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SAAD ALI ELSHAILABI, WALID
Format: Theses
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/17527
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Cekungan Jawa Timur Utara adalah cekungan lepas pantai dan berada di cekungan belakang busur dan terletak di Indonesia bagian barat. Dapat dipisahkan menjadi tiga bagian utama, yaitu, Northern Platform, Central High, Southern Basin. Tujuan utama dari penelitian ini difokuskan pada fasies dan lingkungan pengendapan dari Formasi Ngimbang klastik, penentuan sifat petrofisika dan menggunakannya untuk kedua facies dan pemodelan petrofisika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara fasies depositionl, struktural dan pemodelan petrofisika untuk menghasilkan pemahaman yang baik tentang model dalam reservoir klastik. Ketersediaan data penelitian ini didasarkan pada data log sumur dan seismik 2D. Dan data sekunder berupa deskripsi serbuk pengeboran, batu inti samping, dan penelitian regional digunakan sebagai data yang penting dalam penelitian ini. <br /> Berdasarkan stratigrafi dan sedimentasi fasies, korelasi stratigrafi dari barat laut ke tenggara, dan interval formasi dibagi menjadi empat zona dibatasi oleh permukaan banjir sebagai penanda sequence stratigrafi. Analisis fasies pengendapan dilakukan dengan elektrofasies, yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam korelasi sumur, elektrofasies didefinisikan oleh pola gamma ray dan Penelitian ini menyimpulkan electrofacies ini terdiri dari: blocky shaped fluvial channel, bell shaped distributary channel (menghalus keatas), funnel shaped distributary mouth bar (mengkasar keatas), funnel shaped crevasse splay, serrated shaped dataran banjir, batu bara, serpih lacustrine, serpih laut, funnel shaped batupasir shoreline, dan karbonat. <br /> Dari interpretasi seismik 2D, menyimpulkan bahwa terdapat lima sesar berupa sesar normal dan semuanya memiliki arah barat daya – timur laut. Arah channel fluvial datang dari arah barat laut dan pergi ke arah tenggara ke daerah laut. Menurut analisis electrofacies dan laporan akhir geologi dapat disimpulkan bahwa lingkungan pengendapan Eosen Formasi Ngimbang klastik di daerah penelitian fluvial-deltic, lacustrine, dan laut, terdiri dari interbedded dari batupasir, serpih, dengan beberapa batubara. <br /> Peta isopach pembentukan Eosen Formasi Ngimbang klastik menyimpulkan bahwa wilayah tenggara adalah lebih tebal dari daerah barat laut, dan peta struktur kedalaman menyimpulkan bahwa wilayah barat laut lebih tinggi dari wilayah tenggara. Arah pengendapan dari Eosen Formasi Ngimbang klastik dalam penelitian ini adalah utara-selatan dan di endapan daerah rendah dan tebal di graben struktural memiliki trend E-W di bagian timur daerah penelitian. Pemodelan petrofisika menyimpulkan bahwa rendahnya volume shale, porositas tinggi dan saturasi air rendah di barat laut daerah penelitian.