MEMPERTAHANKAN TALENTS SETELAH/ PADA SAAT TERJADINYA AKUSISI MELALUI AKUISISI YANG STRATEGIK (Studi kasus untuk perusahaan di Indonesia)

• Main Author: WINDUWASONO (NIM : 29108093); PembimbingThesis : Dr. Agung Wicaksono MSc., MBA , WENDI
• Format: Theses
• Language: Indonesia
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/17542
• Institution: Institut Teknologi Bandung

Berdasarkan jurnal dari majalah the Economist (2006), mengatakan bahwa terjadi pemecahan rekor tahun 2000, dimana terlaksananya Merger & Akuisisi (M&A) senilai $3,33 trilyun. Dari data 537 perusahaan dan lebih dari 40 persen responden menggambarkan kehilangan beberapa talent pada manajemen yang meninggalkan/keluar dari perusahaan. Seluruh fakta menunjukkan bahwa M&A menjadi suatu isu jaman ini yang saat ini mempengaruhi banyak perusahaan dan merupakan hal yang umum bahwa dalam M&A sangat diperlukan suatu prosedur agar proses M&A berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan M&A yang terjadi pada perusahaan di Indonesia dan meneliti bagaimana manajemen suatu perusahaan mempertahankan talent yang ada baik selama proses maupun setelah M&A. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Alasan utama yang mendasari penggunaan metode ini <br /> <br /> <br /> disebabkan peneliti ingin menguji M&A dan merumuskan strategi dalam memelihara talent pada M&A. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Merger dan Akuisisi yang terjadi pada Perusahaan A, Perusahaan Y, dan Perusahaan C adalah berhasil yang dibuktikan dengan berjalan baiknya perusahaan setelah merger. Motif yang muncul dari ketiga merger tersebut adalah diversifikasi produk; artinya bahwa M&A digunakan untuk mempercepat penguasaan pasar di daerah baru dan penetrasi dengan cepat; (2) Strategi positif yang digunakan dalam memelihara talent adalah: (a) pemberian penghargaan baik pada individu dan kelompok, yang dapat memberikan efek pada performa karyawan, (b) penggunaan jaringan dan IT database untuk sistem integrasi kedua perusahaan merger, (c) penggunaan email dalam berkomunikasi dengan karyawan untuk perkembangan masing-masing, (d) komunikasi yang baik, <br /> <br /> <br /> komunikasi yang transparan dan terus memberikan perkembangan hasil merger dan akuisisi serta meyakinkan tidak ada dampak dari merger, (e) HR mengadakan workshop proses harmonisasi dan penyederhanaan untuk menghindari pekerjaan rangkap dan administrasi yang berlebihan dan pendekatan kultur baru terhadap seluruh karyawan serta perlakukan yang baik dan terhormat pada karyawan, (f) Managemen perusahaan M&A, masing-masing melakukan pendekatan secara profesional dalam harmonisasi melalui workshop bagi level Manajer ataupun bukan agar selaras dengan strategi yang baru dan membuat beberapa pertemuan pada masing-masing area/departemen untuk mendiskusikan penyederhanaan kerja.