USULAN STRATEGI BISNIS DIVISI PEMBIAYAAN KORPORASI PT BANK SYARIAH MANDIRI

Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini sangat pesat. Pada akhir tahun 2000 aset perbankan syariah baru mencapai Rp1,79 triliun. Pada akhir tahun 2010 aset perbankan syariah telah mencapai Rp100,25 triliun atau tumbuh sebesar Rp98,46 triliun. Seiring d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HARTANTO (NIM : 29109414); Pembimbing: Dr. Ir. Acep R. Jayaprawira M.Si, AGUS
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/17832
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini sangat pesat. Pada akhir tahun 2000 aset perbankan syariah baru mencapai Rp1,79 triliun. Pada akhir tahun 2010 aset perbankan syariah telah mencapai Rp100,25 triliun atau tumbuh sebesar Rp98,46 triliun. Seiring dengan pertumbuhan aset, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) juga meningkat. Menghadapi situasi pertumbuhan aset dan jumlah pelaku industri perbankan syariah ini, PT Bank Syariah Mandiri harus mampu bertahan sebagai pemain dominan dan bahkan meningkatkan market share-nya. <br /> <br /> Manajemen PT Bank Syariah Mandiri telah menetapkan target pada tahun 2015 menjadi pemain yang dominan dengan aset sebesar Rp200 triliun dan masuk dalam peringkat 10 (sepuluh) bank nasional dari sisi aset. Sebesar 17% atau Rp20 triliun dari pertumbuhan aset tersebut merupakan target pembiayaan yang harus dicapai oleh Divisi Pembiayaan Korporasi. Tantangan yang harus dihadapi Divisi Pembiayaan Korporasi dalam mencapai target tersebut adalah CAGR (Compound Annual Growth Rate) pembiayaan harus sebesar 40%. Selain itu, nasabah bersifat rasional yang mengutamakan kualitas pelayanan, kecepatan proses pembiayaan, dan margin/bagi hasil yang rendah. Segmen pembiayaan korporasi identik dengan tingkat risiko pembiayaan yang tinggi, karena itu fokus perusahaan adalah mengembangkan sektor non korporasi atau Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM). Human Capital yang memahami transaksi syariah saat ini juga masih kekurangan. Era globalisasi membuat perusahaan-perusahaan memerlukan transaksi perbankan syariah yang lebih komplek. <br /> <br /> Tugas akhir ini memberikan usulan strategi pembiayaan Divisi Pembiayaan Korporasi untuk mencapai target pertumbuhan pembiayaan tahun 2015 dengan kualitas pembiayaan tidak lancar rendah dan kualitas pelayanan membaik. Formulasi strategi diawali dengan analisa internal dan eksternal perusahaan juga memperhatikan hasil survey kualitas pelayanan sebagai masukan analisis SWOT. Selanjutnya alternatif strategi dibangun dengan membuat matrik TOWS dan matrik internal-external. Selanjutnya dilakukan pemilihan strategi fungsional yang relevan dengan memperhatikan tren pembiayaan korporasi. <br /> <br /> Penelitian yang dilakukan menunjukkan posisi Divisi Pembiayaan Korporasi adalah dalam area grow and build dengan strategi yang sesuai adalah strategi intensif dan integrasi. Detail strategi tersebut meliputi penetrasi pasar dengan segmentasi industri, penggunaan konsep relationship manager, sinergi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., pengembangan produk supply chain, trade finance, dan cash management, customer relationship management, membuat nota analisa standar dan financial tools, dan talent management.