PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA DI PT. SAFILINDO PERMATA DENGAN METODE IPSM

• Main Author: KURNIAWAN (NIM: 29108069); Pembimbing: DR. Ir. Dermawan Wibisono. M. Eng, AHAD
• Format: Theses
• Language: Indonesia
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/17841
• Institution: Institut Teknologi Bandung

PT. Safilindo Permata adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pencelupan kain rajut. PT. Safilindo Permata didirikan pada tahun 1990 oleh Adrianto Darwis, dan berlokasi di selatan kota Bandung, Jawa Barat yang terkenal dengan industri fashion-nya. Produk yang diolahnya adalah kain rajut mentah (grey), dan produk yang dihasilkannya adalah kain rajut matang yang siap dipotong untuk dijadikan baju yang kita kenal sehari-hari dengan sebutan kaos. <br /> <br /> <br /> Saat ini PT. Safilindo Permata menghadapi persaingan tidak saja dari kompetitor lokal, tetapi juga kompetitor global (terutama setelah diberlakukannya ACFTA). Persaingan yang semakin intens tersebut menyebabkan konsumen semakin selektif terhadap kualitas dan juga menyebabkan harga semakin turun. Kondisi ini mengharuskan PT. Safilindo Permata untuk berubah agar tidak tertinggal dengan kompetitor. PT. Safilindo Permata harus terus meningkatkan kualitasnya dan semakin mengefisienkan proses produksinya agar pelanggan bisa terus dijaga. Untuk itulah PT. Safilindo Permata membutuhkan Sistem Manajemen Kinerja. Dengan Sistem Manajemen Kinerja, perusahaan bisa mengukur kinerjanya. Apa yang harus diperbaiki, apa yang selama ini masih menjadi kelemahan bisa tergambar dengan adanya Sistem Manajemen Kinerja, sehingga keunggulan kompetitif perusahaan dan perbaikan yang kontinu bisa terus berlansung, sesuai dengan visi yang diusung “To be a company with sustainable competitive advantage and continuously improve” <br /> <br /> <br /> Penyusunan Sistem Manajemen Kinerja dalam proyek akhir ini menggunakan metode Integrated Performance Management System (IPMS) yang dikembangkan oleh Wibisono pada tahun 2006. Pemilihan metode IPMS didasarkan pada pertimbangan bahwa metode ini memiliki kerangka kerja yang lengkap, mudah dimengerti, dan memiliki keterkaitan antar variabel yang jelas. Proses mendesain dilakukan mulai dari: fondasi SMK, metode-metode analisis kondisi lingkungan usaha, cara menghubungkan strategi dengan SMK, kerangka kerja pengukuran kinerja, dan langkah-langkah implementasi SMK.