ANALISIS INVESTASI PROYEK UNIT RAWAT INAP BARU PADA RUMAH SAKIT ULIN BANJARMASIN

• Main Author: WIRA NUGRAHA (NIM: 29109348), ALDILLA
• Format: Theses
• Language: Indonesia
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/17882
• Institution: Institut Teknologi Bandung

Pelayanan kesehatan yang memadai pada suatu daerah provinsi merupakan salah satu kebutuhan utama yang tidak dapat dihindarkan. Kebutuhan ini akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan usia harapan hidup dari penduduk provinsi tersebut. Tanpa adanya ketersediaan fasilitas kesehatan yang cukup, masyarakat akan semakin sulit mendapatkan akses pada pelayanan kesehatan yang memadai. Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah ataupun swasta, yang di dalamnya terdapat berbagai jenis pelayanan kesehatan salah satunya adalah instalasi rawat inap. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Penelitian untuk tesis ini dilakukan di proyek penambahan instalasi rawat inap BLUD RS Ulin di Banjarmasin. Pada saat ini, RS Ulin memiliki sepuluh kelas pelayanan rawat inap dengan total kapasitas 520 tempat tidur. Kelas pelayanan tersebut terbagi menjadi kelas VVIP-A, VVIP-B, VVIP-C, VVIP-D, VIP-A, VIP-B, VIP-C, Kelas 1, dan Kelas 2. Fokus utama dari tesis ini adalah untuk melakukan penilaian investasi terhadap proyek penambahan instalasi rawat inap untuk kelas pelayanan VVIP-A, VVIP-D, VIP-B, VIP-C, Kelas 1, dan Kelas 2 yang menelan total biaya Rp. Rp. 39,781,562,180. Metode penilaian investasi yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP). <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Proyek ini memiliki alternative pendanaan melalui APBD atau dengan mengajukan pinjaman dengan porsi pinjaman 60% dari total biaya investasi. Dari hasil analisa pada kondisi mostly-like dengan tingkat hunian optimal 70% didapatkan bahwa nilai proyek dengan alternatif pendanaan APBD memiliki NPV dan IRR lebih besar serta PBP yang lebih cepat yaitu NPV Rp 28,496,595,592; IRR 14.67%;PBP simple 7 tahun 5 bulan;PBP terdiskon 10 tahun 5 bulan sementara itu untuk alternatif pendanaan kedua adalah NPV Rp (1,504,304,542); IRR of 9.15% <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Dengan menggunakan alternative pendanaan sepenuhnya APBD kemudian dilakukan analisa skenario dengan variasi kondisi tingkat hunian. Kondisi tersebut terbagi ke dalam 4 skenario tambahan yaitu very pessimistic, pessimistic, optimistic, dan very optimistic dengan masing-masing tingkat hunian optimal 56%, 63%,77%, dan 84%. Dari hasil analisa scenario didapatkan pada scenario very pessimistic proyek ini memiliki NPV Rp 10,899,289,212; IRR 11.06%; PBP simple 8 tahun 2 bulan;PBP terdiskon 12 tahun 7 bulan