MENGELOLA KINERJA ORGANISASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EMPLOYEE VALUE PROPOSITION (Studi Kasus pada PT ISS Indonesia)
ISS Indonesia merupakan bagian dari grup penyedia fasilitas servis terbesar di dunia. Didirikan pada tahun 1996 di Jakarta, saat ini ISS Indonesia telah menjadi terdepan di antara perusahaan penyedia servis kebersihan dan fasilitas lainnya. ISS Indonesia memiliki lima bisnis utama yaitu servis prope...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/17923 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | ISS Indonesia merupakan bagian dari grup penyedia fasilitas servis terbesar di dunia. Didirikan pada tahun 1996 di Jakarta, saat ini ISS Indonesia telah menjadi terdepan di antara perusahaan penyedia servis kebersihan dan fasilitas lainnya. ISS Indonesia memiliki lima bisnis utama yaitu servis properti, kebersihan, fasilitas kantor, katering, dan jasa keamanan. Sampai saat ini ISS Indonesia sudah melebarkan bisnisnya tidak terbatas di Jakarta saja melainkan telah memiliki Sembilan cabang yang berlokasi di Bandung, Semarang, Medan, Surabaya, Balikpapan, Batam, Bali, Pekanbaru, dan Makassar. Dengan total lebih dari 57.000 orang pegawai dan kebersihan sebagai bisnis terbesar, perusahaan berkonsentrasi memperhatikan upaya untuk meningkatkan kinerja. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Karyawan yang terlibat aktif dalam perusahaan adalah kunci untuk mendapatkan kinerja yang baik. Ketika karyawan tidak bekerja dengan baik, maka perusahaan harus memeriksa titik- titik yang kurang dari karyawan tersebut. Hal ini menjadi penting karena ini berarti ada ketidakefektifan yang terjadi pada kinerja perusahaan. Karena penelitian ini berfokus pada pengukuran non- finansial, maka digunakan model Employee Value Proposition sebagai model yang sudah terbukti dapat mempengaruhi keterlibatan karyawan. Intisari dari model ini adalah untuk mencari perbaikan dari berbagai bagian yang diekspektasikan oleh karyawan yaitu: kepemimpinan, pekerjaan, kesempatan untuk berkembang, penghargaan, penilaian kerja yang adil, serta budaya dan nilai- nilai. Cara untuk mengetahui apakah variable di atas membutuhkan perbaikan adalah dengan membandingkan variabel- variabel diatas dengan variabel harga. Variabel harga adalah pengorbanan yang diberikan oleh karyawan untuk memperoleh ekspektasi mereka. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua area dari enam variabel diatas membutuhkan perbaikan. Semua sub- variabel yang membentuk variabel dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan mengenai perbaikan apa yang harus diambil. Pada akhirnya, perbaikan digolongkan menjad Lima Area Perbaikan yang meliputi : Perbaikan penugasan, perbaikan evaluasi dan penghargaan, perbaikan tim, perbaikan pemimpin, dan perbaikan pelatihan. |
---|