KAJIAN PRAKTEK BISNIS DIVISI CENTRAL SERVICES DALAM TINJAUAN THREE LEVELS OF PERFORMANCE
Divisi Central Services (CS) beroperasi bebagai sumber daya penyedia jasa Engineering Procurement Construction (EPC) dalam pengadaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI). Beroperasi dari tiga lokasi terpisah: Dataran Tinggi, Dataran Rendah, dan Jakarta de...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18080 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Divisi Central Services (CS) beroperasi bebagai sumber daya penyedia jasa Engineering Procurement Construction (EPC) dalam pengadaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI). Beroperasi dari tiga lokasi terpisah: Dataran Tinggi, Dataran Rendah, dan Jakarta dengan lebih dari 1500 orang tenaga kerja, CS menangani setidaknya 300 proyek infrastruktur PTFI dari Grasberg hingga Portsite setiap tahunnya. Meskipun CS selalu dapat memenuhi taget indikator performa kinerja tahunan, namun berdasarkan <br />
<br />
<br />
laporan tahun 2008-2010, terlihat bahwa performa CS dalam pengerjaan proyek telah mengalami penurunan dalam semua aspek, baik waktu, biaya, kualitas maupun kepuasan pelanggan, yang menyebabkan kerugian besar secara finansial, penurunan daya dukung divisi dan telah menggeser posisi CS sebagai penyedia jasa EPC utama bagi PTFI. Kajian pada praktek bisnis CS dilakukan pada semua aspek operasional dan proses yang berlangsung, termasuk input, mekanisme, kontrol, produk akhir, lingkungan dan aspek kompetisi, yang kemudian dipetakan dengan menggunakan matrik Tiga Tingkatan Performa (Rumler) yang <br />
<br />
<br />
berfungsi sebagai alat untuk mengindentifikasi sumber masalah dan keterkaitannya satu sama lain. Untuk dapat melakukan kajian ini, data-data penunjang dikumpulkan melalui observasi langsung, survei, wawancara, serta melakukan analisa baik pada catatan proyek, catatan periodik performa kerja, maupun catatan administratif yang diperoleh dari server PTFI. Akar masalah kemudian di pilih berdasarkan besarnya dampak yang di timbulkan serta pada tataran mana masalah tersebut timbul, apakah pada tingkatan organisasi, tingkatan proses, ataukah pada tingkatan pekerjaan. Berdasarkan analisa, dicapai kesimpulan bahwa masalah terjadi pada semua tingkatan performa (organisasi, proses dan pekerjaan), dan pada kesemua variabelnya (tujuan, desain, manajemen). <br />
<br />
<br />
Masalah tidak hanya ada pada cara setiap personel melakukan pekerjaannya atau pada proses yang dijalankan; namun pada dasarnya masalah bersumber pada gagalnya penetapan tujuan, desain dan sistem manajemen ketiga tingkatan performa divisi CS. Sebagaimana upaya yang pernah di lakukan, mencoba memecahkan hanya satu atau beberapa masalah pada tingkatan performa atau variabel <br />
<br />
<br />
tertentu tidak akan dapat memberikan pemecahan masalah yang menyeluruh pada masalah performa CS. Untuk mengatasi masalah ini, solusi yang di tawarkan adalah melakukan redefinisi total divisi CS dengan mengikuti langkah-langkah yang dijabarkan dalam Sistem Peningkatan Tiga Tingkatan Performa (Rumler). Langkah pendefinisian ulang akan diproritaskan pada tingkatan organisasi, yang <br />
<br />
<br />
akan di teruskan pada tingkatan proses dan pekerjaan. Hasil rekomendasi yang diberikan adalah adanya tujuan dan strategi divisi yang baru yang dapat menjawab tantangan organisasi, adanya sistem dan desain baru organisasi termasuk susunan organisasinya, demikian pula penetapan sistem manajemen dan alat ukur performa baru yang nantinya akan dapat di gunakan sebagai landasan untuk melanjutkan proses perbaikan ke tahapan berikutnya segingga dapat meningkatkan performa divisi secara menyeluruh. |
---|