#TITLE_ALTERNATIVE#

Sebagai pemimpin di dalam industry kartu kredit sejak tahun 1990-an, Bank XYZ telah menjadi panutan bagi perbankan dan lembaga keuangan lainnya untuk mengikuti arah kemana bisnis kartu kredit Bank XYZ hendak dan sedang menuju. Bank XYZ telah membuktikan keberhasilannya di dalam perkembangan industri...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WELLYANI (NIM : ID29107198); Pembimbing : Dr. Ir. Mohammad Hamsal, MSE, MQM, MBA, DHANINDYAH
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18297
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:18297
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
description Sebagai pemimpin di dalam industry kartu kredit sejak tahun 1990-an, Bank XYZ telah menjadi panutan bagi perbankan dan lembaga keuangan lainnya untuk mengikuti arah kemana bisnis kartu kredit Bank XYZ hendak dan sedang menuju. Bank XYZ telah membuktikan keberhasilannya di dalam perkembangan industri ini di Indonesia. Dengan mengacu data pangsa pasar di tahun 2007 seperti yang tertera di Appendix A, posisi Bank XYZ dapat dikatakan tetap di posisi nomor satu mendahului pesaing besar lainnya seperti Bank A, B, C dan D yang menjalankan program pemasarannya secara agresif. <br /> <br /> <br /> Bagaimanapun juga, Bank A memerlukan 15 tahun, Bank C 9 tahun dan Bank B 10 tahun untuk mencapai sekitar 15-20% porsi pasar (market share) sementara Bank XYZ membutuhkan 20 tahun perjalanan karirnya untuk mendapatkan 33% porsi hingga tahun 2008. Masuknya Bank E sebagai pemain baru sejak tahun 2003 menambah beban kompetisi yang harus diperhitungkan oleh Bank XYZ mengingat bank yang bersangkutan mampu menggarap 40% pertumbuhan jumlah kartu dari 2008 yang mana lebih dari 10% besarnya keselurahan transaksi mampu diperebutan di antara 21 institusi lainnya melalui program pemasaran mereka yang sangat kompetitif. <br /> <br /> <br /> Sebagai organisasi yang telah mengalami pasang surutnya pengalaman bisnis kartu kredit di Indonesia, Bank XYZ perlu mengkaji kembali posisi branding dari bisnisnya dengan mengevaluasi brand image dan membangun kembali identitas yang diinginkan sebagai suatu strategi untuk sukses di dalam pasar yang carut-marut yang mana membangun sebuah brand yang memiliki ikon adalah juga satu dari pesan vision yang dinyatakan di dalam corporate strategy statement. Pencapaian posisinya yang berbeda di antara para kompetitor besar seperti yang diinginkan oleh brand vision adalah bagaikan sebuah penghargaan akan keberadaannya di Indonesia untuk lebih sukses dan berkesinambungan seterusnya. <br /> <br /> <br /> Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan dengan mengumpulkan data persepsi (mengenai Bank XYZ dan lima pesaing besar lainnya) yang berasal dari dalam maupun luar organisasi yang mana data akan diproses menggunakan teknik bi-plot yang didukung oleh aplikasi SAS untuk hasil berbasis ranking dan Microsoft Excel untuk data berbasis frekuensi yang keduanya akan menyajikan suatu bentuk deskripsi akan posisi image dari 6 bank tersebut. Lebih jauh lagi, data yang diproses kemudian dianalisa melalui suatu analisa brand berstrategis yang dilihat dari 3 sudut pandang yang berbeda, yaitu customer, organisasi internal dan eksternal dengan menerapkan Porter&#8223;s lima kekuatan kompetisi di dalam industry dan sebuah analisis internal yang mengarah pada suatu competitive advantage dan strategic competitiveness. <br /> <br /> <br /> Organisasi internal digambarkan oleh satu rangkaian yang komprehensif dan terdiri dari asset brand image, capabilities (kemampuan organisasi), table VRINE, dan analisa rangkaian nilai (value); juga tidak ketinggalan tiga disiplin nilai (value discipline triad). Di tempat lain, organisasi eksternal adalah termasuk lingkungan di luar organisasi dan analisa kompetitor. Analisa SWOT dilakukan kemudian untuk menggali kelebihan dan kekurangan dari organisasi internal dan juga kesempatan dan ancaman yang harus dan secara mungkin akan dihadapi oleh Bank XYZ yang berasal dari luar organisasi. <br /> <br /> <br /> Dengan melalui analisis strategis yang mendalam dan berkesinambungan, value propositions dari Bank XYZ yang kemudian dibandingkan dengan propositions dari lima pesaing; Bank A, B, C, D dan E, diterjemahkan untuk membangun suatu acuan jati diri (brand identity model) sebagai satu titik tolak bagi organisasi dalam membuat tujuan bisnisnya yang strategis. <br /> <br /> <br /> Sebagai tambahan, mengingat data penelitian dan analisis yang bersifat sensitif dan confidential, nama semua bank disamarkan untuk keperluan perlindungan institusi-institusi yang bersangkutan.
format Theses
author WELLYANI (NIM : ID29107198); Pembimbing : Dr. Ir. Mohammad Hamsal, MSE, MQM, MBA, DHANINDYAH
spellingShingle WELLYANI (NIM : ID29107198); Pembimbing : Dr. Ir. Mohammad Hamsal, MSE, MQM, MBA, DHANINDYAH
#TITLE_ALTERNATIVE#
author_facet WELLYANI (NIM : ID29107198); Pembimbing : Dr. Ir. Mohammad Hamsal, MSE, MQM, MBA, DHANINDYAH
author_sort WELLYANI (NIM : ID29107198); Pembimbing : Dr. Ir. Mohammad Hamsal, MSE, MQM, MBA, DHANINDYAH
title #TITLE_ALTERNATIVE#
title_short #TITLE_ALTERNATIVE#
title_full #TITLE_ALTERNATIVE#
title_fullStr #TITLE_ALTERNATIVE#
title_full_unstemmed #TITLE_ALTERNATIVE#
title_sort #title_alternative#
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18297
_version_ 1820745841793564672
spelling id-itb.:182972017-09-27T15:30:56Z#TITLE_ALTERNATIVE# WELLYANI (NIM : ID29107198); Pembimbing : Dr. Ir. Mohammad Hamsal, MSE, MQM, MBA, DHANINDYAH Indonesia Theses INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18297 Sebagai pemimpin di dalam industry kartu kredit sejak tahun 1990-an, Bank XYZ telah menjadi panutan bagi perbankan dan lembaga keuangan lainnya untuk mengikuti arah kemana bisnis kartu kredit Bank XYZ hendak dan sedang menuju. Bank XYZ telah membuktikan keberhasilannya di dalam perkembangan industri ini di Indonesia. Dengan mengacu data pangsa pasar di tahun 2007 seperti yang tertera di Appendix A, posisi Bank XYZ dapat dikatakan tetap di posisi nomor satu mendahului pesaing besar lainnya seperti Bank A, B, C dan D yang menjalankan program pemasarannya secara agresif. <br /> <br /> <br /> Bagaimanapun juga, Bank A memerlukan 15 tahun, Bank C 9 tahun dan Bank B 10 tahun untuk mencapai sekitar 15-20% porsi pasar (market share) sementara Bank XYZ membutuhkan 20 tahun perjalanan karirnya untuk mendapatkan 33% porsi hingga tahun 2008. Masuknya Bank E sebagai pemain baru sejak tahun 2003 menambah beban kompetisi yang harus diperhitungkan oleh Bank XYZ mengingat bank yang bersangkutan mampu menggarap 40% pertumbuhan jumlah kartu dari 2008 yang mana lebih dari 10% besarnya keselurahan transaksi mampu diperebutan di antara 21 institusi lainnya melalui program pemasaran mereka yang sangat kompetitif. <br /> <br /> <br /> Sebagai organisasi yang telah mengalami pasang surutnya pengalaman bisnis kartu kredit di Indonesia, Bank XYZ perlu mengkaji kembali posisi branding dari bisnisnya dengan mengevaluasi brand image dan membangun kembali identitas yang diinginkan sebagai suatu strategi untuk sukses di dalam pasar yang carut-marut yang mana membangun sebuah brand yang memiliki ikon adalah juga satu dari pesan vision yang dinyatakan di dalam corporate strategy statement. Pencapaian posisinya yang berbeda di antara para kompetitor besar seperti yang diinginkan oleh brand vision adalah bagaikan sebuah penghargaan akan keberadaannya di Indonesia untuk lebih sukses dan berkesinambungan seterusnya. <br /> <br /> <br /> Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan dengan mengumpulkan data persepsi (mengenai Bank XYZ dan lima pesaing besar lainnya) yang berasal dari dalam maupun luar organisasi yang mana data akan diproses menggunakan teknik bi-plot yang didukung oleh aplikasi SAS untuk hasil berbasis ranking dan Microsoft Excel untuk data berbasis frekuensi yang keduanya akan menyajikan suatu bentuk deskripsi akan posisi image dari 6 bank tersebut. Lebih jauh lagi, data yang diproses kemudian dianalisa melalui suatu analisa brand berstrategis yang dilihat dari 3 sudut pandang yang berbeda, yaitu customer, organisasi internal dan eksternal dengan menerapkan Porter&#8223;s lima kekuatan kompetisi di dalam industry dan sebuah analisis internal yang mengarah pada suatu competitive advantage dan strategic competitiveness. <br /> <br /> <br /> Organisasi internal digambarkan oleh satu rangkaian yang komprehensif dan terdiri dari asset brand image, capabilities (kemampuan organisasi), table VRINE, dan analisa rangkaian nilai (value); juga tidak ketinggalan tiga disiplin nilai (value discipline triad). Di tempat lain, organisasi eksternal adalah termasuk lingkungan di luar organisasi dan analisa kompetitor. Analisa SWOT dilakukan kemudian untuk menggali kelebihan dan kekurangan dari organisasi internal dan juga kesempatan dan ancaman yang harus dan secara mungkin akan dihadapi oleh Bank XYZ yang berasal dari luar organisasi. <br /> <br /> <br /> Dengan melalui analisis strategis yang mendalam dan berkesinambungan, value propositions dari Bank XYZ yang kemudian dibandingkan dengan propositions dari lima pesaing; Bank A, B, C, D dan E, diterjemahkan untuk membangun suatu acuan jati diri (brand identity model) sebagai satu titik tolak bagi organisasi dalam membuat tujuan bisnisnya yang strategis. <br /> <br /> <br /> Sebagai tambahan, mengingat data penelitian dan analisis yang bersifat sensitif dan confidential, nama semua bank disamarkan untuk keperluan perlindungan institusi-institusi yang bersangkutan. text