PENGURANGAN CACAT COIL BREAK PADA HOT SKIN PASS MILL PT KRAKATAU STEEL
Cacat Coil break pada Hot Skin Pass Mill PT Krakatau Steel merupakan claim yang berulang kali timbul dari konsumen dan pencapaian quality objectivenya masih di luar target. Target rejection adalah 1% per month dan hal ini belum bisa dicapai secara konsisten. Coil break adalah cacat yang muncul pada...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18315 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Cacat Coil break pada Hot Skin Pass Mill PT Krakatau Steel merupakan claim yang berulang kali timbul dari konsumen dan pencapaian quality objectivenya masih di luar target. Target rejection adalah 1% per month dan hal ini belum bisa dicapai secara konsisten. Coil break adalah cacat yang muncul pada permukaan strip hot rolled coil dimana penampakan permukaan menjadi bergaris-garis hitam putih yang kontras. Garis tersebut tegak lurus terhadap arah rolling. Hot rolled Coil yang mempunyai yielding point rendah akan cenderung mengalami cacat coil break. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Hot Skin Pass Mill (HSPM) didirikan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya cacat coil break. Anti Coil Break adalah equipment yang berada di entry section HSPM yang berfungsi mencegah coil break. Jika anti coil break berfungsi dengan baik maka cacat coil break bisa dicegah. Engineering, operation, dan organization adalah factorfaktor yand mempengaruhi terjadinya cacat. Engineering : Parameter Anti Coil Break, inspeksi hasil produksi dan peralatan. Operation: Pengaturan Finishing Temperature- Coiling Temperature dan parameter operasi HSPM. Organization : Rentang control yang terlalu lebar dan alignment organisasi. Setiap faktor akan dinalisis agar diketahui akar penyebabnya, dan kemudian akan diusulkan dalam rencana implementasi. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Solusi alternatif yang diusulkan adalah : Peningkatan kehandalan peralatan, Mengganti Anti Coil Break Roll dengan desain baru, penerapan Statistical Process Control, mengevaluasi Quality Product Level, pemberdayaan struktur, dan alignment organisai. Beberapa corrective action yang dilakukan dengan memperbaiki inspeksi peralatan dan preventive maintenance telah dapat menurunkan rejection coil break. Quality Product Level yang baru juga telah berhasil menurunkan beban produksi HSPM. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Setiap alternative tersebut dianalisis kelayakannya untuk masuk dalam rencana implementasi. Rencana implementasi ini terdiri dari solusi yang wajib dilakukan dan solusi yang merupakan prioritas utama. |
---|