EVALUASI POTENSI INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA DAN IDENTIFIKASI FAKTOR SUKSES KRITIS DI VMT
Penelitian ini menggambarkan bagaimana perkembangan penduduk di dunia, di Asia, dan Indonesia yang erat hubungannya dengan konsumsi produk, yang memerlukan promosi atau komunikasi untuk mendapatkan share dari populasi Indonesia yang sangat besar dan potensial. <br /> <br /> <br...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18757 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Penelitian ini menggambarkan bagaimana perkembangan penduduk di dunia, di Asia, dan Indonesia yang erat hubungannya dengan konsumsi produk, yang memerlukan promosi atau komunikasi untuk mendapatkan share dari populasi Indonesia yang sangat besar dan potensial. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Berdasarkan data statistik atas market penduduk, produk yang diperuntukkan bagi masyarakat berusia 0 – 45 tahun adalah produk dengan cakupan terbesar serta jumlah pembelian terbanyak. Akuisisi produk secara general terbentuk dari persepsi pasar yang dilahirkan melalui promosi / marketing iklan. Kegiatan promosi itu sendiri merupakan bentuk layanan dari suatu creative house dalam membuat strategi iklan sehingga market terdorong dengan sendirinya ke persepsi tersebut. Sebagai contoh adalah keberhasilan iklan produk Aqua, Indomie, Sunsilk, Sampoerna, dan Telkomsel yang dianggap berkualitas baik dan memberi dampak positif bagi revenue brand tersebut. Adanya penempatan iklan–iklan tersebut, mempertegas fakta bahwa revenue yang diperoleh televisi dan media cetak pun baik sebagai media placement. Besarnya pangsa pasar di Indonesia memberikan kesempatan bagi ribuan jenis F&B, dairy products, telco company, dan lainnya untuk mendapatkan market share sesuai dengan segmennya. Namun masalah besar yang dihadapi kini ialah bahwa perusahaan kreatif di Indonesia masih kekurangan jumlah creative talents yang berkualitas, mengingat creative talents adalah salah satu dari 5 critical success factors. 1. Client relationship management 2. Collaboration with media agency 3. Creative agency <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
4. Strategic planning process 5. Creative idea generation Five critical success factors akan menjadikan creative house sebagai pengendali dalam industri kreatif untuk mejawab permintaan klien yang ingin mengambil bagian di market Indonesia yang dinamis, konsumtif, dan terus bertumbuh. Pangsa pasar yang paling diminati oleh para klien tentunya produk-produk bagi kelompok penduduk berusia 0 – 45 tahun yang tinggi tingkat konsumsinya. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Empat perusaahaan yang diteliti dalam karya ilmiah ini terdiri dari 2 perusahaan lokal dan 2 perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan ini adalah perusahaan yang memberikan kontribusi dalam industri kreatif untuk pengembangan brand. Thesis ini akan memberikan solusi melalui strategi 5 critical success factors sehingga dapat menjadi contoh kepada creative house dalam menentukan business strategy mereka sehingga dapat menjawab demand dari klien dan potensi pasar yang terus bertumbuh, serta membantu pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor lain. Asumsi yang ditawarkan ialah, bahwa jika proses siklus ini berjalan, brand revenue akan membuat perusahaan bertumbuh-kembang, dan membuka lapangan kerja yang baru. Revenue tv dan media cetak pun akan bertambah, dan creative house aka mencetak talent lebih banyak lagi. Artinya, riil ekonomi sesuai jumlah penduduk yang akan terus tumbuh dan konsumsi produk – produk di pasar akan terus meningkat. Dalam thesis 5 critical success factors direkomendasikan untuk dapat menjadi model untuk dunia kreatif di Indonesia. Dalam thsis ini, the five critical succest factors direkomendasikan sebagai model bagi industri kreatif di Indonesia |
---|