VALUASIBANK SYARIAH MANDIRI UNTUK RESTRUKTURISASI MODAL

PT. Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) mempunyai keinginan untuk mengembangkan pelayanannya dengan target asset pada tahun 2015 sebesar Rp. 190 Triliun.Selain itu, dengan pertumbuhan asset yang tinggi, CAR yang minimum yaitu 10% pada tahun 2010 dan potensi pasar bank Syariah di Indonesia, m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PAMBUDI (NIM: 29109366), KRISNA
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18806
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:18806
spelling id-itb.:188062017-09-27T15:31:16ZVALUASIBANK SYARIAH MANDIRI UNTUK RESTRUKTURISASI MODAL PAMBUDI (NIM: 29109366), KRISNA Indonesia Theses INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18806 PT. Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) mempunyai keinginan untuk mengembangkan pelayanannya dengan target asset pada tahun 2015 sebesar Rp. 190 Triliun.Selain itu, dengan pertumbuhan asset yang tinggi, CAR yang minimum yaitu 10% pada tahun 2010 dan potensi pasar bank Syariah di Indonesia, maka Bank Syariah Mandiri memerlukan tambahan modal. Dengan adanya rencana akan diberlakukan peraturan pemerintah baru yang membatasi kepemilikan bank untuk meningkatkan kontrol publik pada bank, restrukturisasi pada Bank Syariah Mandiri Menjadi Penting. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Restrukturisasi modal adalah proses perubahan sumber modal. Pada umumnya terdapat tiga sumber modal. Pertama adalah dari Internal, kedua adalah dari sukuk dan ketiga adalah dari penyertaan modal masyarakat (IPO atau ekuitas swasta). Modal internal Bank Syariah Mandiri tidak cukup untuk membiayai kebutuhan ekspansi perusahaan <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Bank Mandiri sebagai induk perusahaan tidak mempunyai kebebasan untuk memberikan modal tambahan karena banyaknya anak perusahaan yang juga memerlukan pendanaan. Selain itu Bank Syariah Mandiri untuk mendapatkan modal bisa melalui penerbitan sukuk, tetapi, dikarenakan peraturan pemerintah yang menyatakan penerbitan sukuk tidak boleh melebihi dari 50% nilai modal dan Bank Syariah mandiri sudah mengeluarkan Rp.200 miliar sukuk, oleh sebab itu Bank Syariah Mandiri hanya diperbolehkan mengeluarkan sukuk sebesar Rp. 800 miliar. Dengan demikian untuk mencapai target 2015 tidak dapat dipenuhi melalui penyuntuntikan modal dari induk dan penerbitan sukuk. Maka alternative IPO menjadi penting sebagai Jalan dalam mencapai target. Untuk menilai nilai ekonomi <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Bank Syariah Mandiri kami menggunakan penilain dengan cara nilai asset, nilai pasar dan nilai fundamentalnya. Nilai asset kami menggunakan model book value dan liquidation value. Untuk nilai pasar kami menggunakan benchmarking terhadap bank yang mempunyai nilai equity yang sama dan untuk nilai fundamental kami menggunakan earnings as cash flow model, karena menurut kami ini adalah cara penilaian fundamental yang paling cocok untuk banks karena sesuai dengan karakteristinya. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Tugasakhir ini bertujuan memberikan masukan kepada Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri, penjamin emisi dan masyarakat tentang: kebutuhan untuk perusahaan merekstrurisasi modal, Tugas akhir ini ini menggunakan methodology Free Cash Flow yang di diskon, nilai buku, dan analisa nilai pasar. Analisa internal dan external juga dilakukan untuk melihat keadaan pasar <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Berdasarkan hasil analisis, kami mendapatkan harga Bank Syariah Mandiri sebesar Rp. 9.76 Triliun, Bank Syariah Mandiri sebaiknya melakukan penawaran perdana dengan melepas seperempat kepemilikannya, atau setara dengan Rp. 2.4 Triliun dengan melakukan pemecahan saham menjadi 5 miliar lembar saham atau sama dengan Rp 1.945/saham, pemecahan ini dilakukan agar tidak hanya entitas saja sebagai target pasar tetapi juga investor perorangan. text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
description PT. Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) mempunyai keinginan untuk mengembangkan pelayanannya dengan target asset pada tahun 2015 sebesar Rp. 190 Triliun.Selain itu, dengan pertumbuhan asset yang tinggi, CAR yang minimum yaitu 10% pada tahun 2010 dan potensi pasar bank Syariah di Indonesia, maka Bank Syariah Mandiri memerlukan tambahan modal. Dengan adanya rencana akan diberlakukan peraturan pemerintah baru yang membatasi kepemilikan bank untuk meningkatkan kontrol publik pada bank, restrukturisasi pada Bank Syariah Mandiri Menjadi Penting. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Restrukturisasi modal adalah proses perubahan sumber modal. Pada umumnya terdapat tiga sumber modal. Pertama adalah dari Internal, kedua adalah dari sukuk dan ketiga adalah dari penyertaan modal masyarakat (IPO atau ekuitas swasta). Modal internal Bank Syariah Mandiri tidak cukup untuk membiayai kebutuhan ekspansi perusahaan <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Bank Mandiri sebagai induk perusahaan tidak mempunyai kebebasan untuk memberikan modal tambahan karena banyaknya anak perusahaan yang juga memerlukan pendanaan. Selain itu Bank Syariah Mandiri untuk mendapatkan modal bisa melalui penerbitan sukuk, tetapi, dikarenakan peraturan pemerintah yang menyatakan penerbitan sukuk tidak boleh melebihi dari 50% nilai modal dan Bank Syariah mandiri sudah mengeluarkan Rp.200 miliar sukuk, oleh sebab itu Bank Syariah Mandiri hanya diperbolehkan mengeluarkan sukuk sebesar Rp. 800 miliar. Dengan demikian untuk mencapai target 2015 tidak dapat dipenuhi melalui penyuntuntikan modal dari induk dan penerbitan sukuk. Maka alternative IPO menjadi penting sebagai Jalan dalam mencapai target. Untuk menilai nilai ekonomi <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Bank Syariah Mandiri kami menggunakan penilain dengan cara nilai asset, nilai pasar dan nilai fundamentalnya. Nilai asset kami menggunakan model book value dan liquidation value. Untuk nilai pasar kami menggunakan benchmarking terhadap bank yang mempunyai nilai equity yang sama dan untuk nilai fundamental kami menggunakan earnings as cash flow model, karena menurut kami ini adalah cara penilaian fundamental yang paling cocok untuk banks karena sesuai dengan karakteristinya. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Tugasakhir ini bertujuan memberikan masukan kepada Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri, penjamin emisi dan masyarakat tentang: kebutuhan untuk perusahaan merekstrurisasi modal, Tugas akhir ini ini menggunakan methodology Free Cash Flow yang di diskon, nilai buku, dan analisa nilai pasar. Analisa internal dan external juga dilakukan untuk melihat keadaan pasar <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> Berdasarkan hasil analisis, kami mendapatkan harga Bank Syariah Mandiri sebesar Rp. 9.76 Triliun, Bank Syariah Mandiri sebaiknya melakukan penawaran perdana dengan melepas seperempat kepemilikannya, atau setara dengan Rp. 2.4 Triliun dengan melakukan pemecahan saham menjadi 5 miliar lembar saham atau sama dengan Rp 1.945/saham, pemecahan ini dilakukan agar tidak hanya entitas saja sebagai target pasar tetapi juga investor perorangan.
format Theses
author PAMBUDI (NIM: 29109366), KRISNA
spellingShingle PAMBUDI (NIM: 29109366), KRISNA
VALUASIBANK SYARIAH MANDIRI UNTUK RESTRUKTURISASI MODAL
author_facet PAMBUDI (NIM: 29109366), KRISNA
author_sort PAMBUDI (NIM: 29109366), KRISNA
title VALUASIBANK SYARIAH MANDIRI UNTUK RESTRUKTURISASI MODAL
title_short VALUASIBANK SYARIAH MANDIRI UNTUK RESTRUKTURISASI MODAL
title_full VALUASIBANK SYARIAH MANDIRI UNTUK RESTRUKTURISASI MODAL
title_fullStr VALUASIBANK SYARIAH MANDIRI UNTUK RESTRUKTURISASI MODAL
title_full_unstemmed VALUASIBANK SYARIAH MANDIRI UNTUK RESTRUKTURISASI MODAL
title_sort valuasibank syariah mandiri untuk restrukturisasi modal
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/18806
_version_ 1822919338653384704