#TITLE_ALTERNATIVE#
Aktifitas produksi padi yang ada di Indonesia sangatlah terpengaruh oleh resiko-resiko yang dapat menggagalkan panen. Ada lima resiko utama yaitu resiko produksi, resiko pemasaran, resiko keuangan, resiko teknologi dan resiko institusi. Kelima resiko ini termasuk dalam resiko agrikultur, dimana semu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/19124 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
id |
id-itb.:19124 |
---|---|
spelling |
id-itb.:191242015-06-15T14:44:25Z#TITLE_ALTERNATIVE# WICAKSONO (NIM : 19009105), PANJI Indonesia Final Project INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/19124 Aktifitas produksi padi yang ada di Indonesia sangatlah terpengaruh oleh resiko-resiko yang dapat menggagalkan panen. Ada lima resiko utama yaitu resiko produksi, resiko pemasaran, resiko keuangan, resiko teknologi dan resiko institusi. Kelima resiko ini termasuk dalam resiko agrikultur, dimana semua aktifitas yang berhubungan dengan agrikultur pasti akan terpengaruh olehnya. Resiko agrikultur pertama kali diperkenalkan oleh Hardaker et Al pada tahun 2004. Riset ini fokus pada dua desa yaitu Cigombong dan Cibago untuk mengetahui mengenai resiko agrikultur yang ada disana, dan yang manakah yang paling signifikan. Riset ini akan dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Pertama adalah dengan melakukan Exploratory research dimana riset akan mengandalkan wawancara, diskusi grup, dan juga informasi dari literatur yang sudah terkenal yang membahas tentang resiko agrikultur. Yang kedua adalah menggunakan Descriptive research yaitu menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengoleksi data. Data-data ini yang akan diolah menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan juga Discriminant Analysis (DA) melalui SPSS 13. <br /> <br /> Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa resiko produksi merupakan faktor resiko yang paling signifikan. Hal ini juga ditunjukkan pada hasil statistik yang di dapat. Untuk PCA didapat bahwa ada 12 komponen yang dapat mewakili variabel-variablel pada resiko agrikultur yang <br /> <br /> begitu banyaknya. Terlebih, 12 komponen ini mewakili sebesar 76.455% dari variabelvariabel tersebut. Pada DA terbukti bahwa resiko agrikultur berbeda hasilnya pada <br /> <br /> Cigombong dan Cibago. text |
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
description |
Aktifitas produksi padi yang ada di Indonesia sangatlah terpengaruh oleh resiko-resiko yang dapat menggagalkan panen. Ada lima resiko utama yaitu resiko produksi, resiko pemasaran, resiko keuangan, resiko teknologi dan resiko institusi. Kelima resiko ini termasuk dalam resiko agrikultur, dimana semua aktifitas yang berhubungan dengan agrikultur pasti akan terpengaruh olehnya. Resiko agrikultur pertama kali diperkenalkan oleh Hardaker et Al pada tahun 2004. Riset ini fokus pada dua desa yaitu Cigombong dan Cibago untuk mengetahui mengenai resiko agrikultur yang ada disana, dan yang manakah yang paling signifikan. Riset ini akan dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Pertama adalah dengan melakukan Exploratory research dimana riset akan mengandalkan wawancara, diskusi grup, dan juga informasi dari literatur yang sudah terkenal yang membahas tentang resiko agrikultur. Yang kedua adalah menggunakan Descriptive research yaitu menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengoleksi data. Data-data ini yang akan diolah menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan juga Discriminant Analysis (DA) melalui SPSS 13. <br />
<br />
Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa resiko produksi merupakan faktor resiko yang paling signifikan. Hal ini juga ditunjukkan pada hasil statistik yang di dapat. Untuk PCA didapat bahwa ada 12 komponen yang dapat mewakili variabel-variablel pada resiko agrikultur yang <br />
<br />
begitu banyaknya. Terlebih, 12 komponen ini mewakili sebesar 76.455% dari variabelvariabel tersebut. Pada DA terbukti bahwa resiko agrikultur berbeda hasilnya pada <br />
<br />
Cigombong dan Cibago. |
format |
Final Project |
author |
WICAKSONO (NIM : 19009105), PANJI |
spellingShingle |
WICAKSONO (NIM : 19009105), PANJI #TITLE_ALTERNATIVE# |
author_facet |
WICAKSONO (NIM : 19009105), PANJI |
author_sort |
WICAKSONO (NIM : 19009105), PANJI |
title |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_short |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_full |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_fullStr |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_full_unstemmed |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_sort |
#title_alternative# |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/19124 |
_version_ |
1821119740945367040 |