KOMPETITIF STRATEGI ZTE UNTUK BERTAHAN DALAM INDUSTRI TELECOMUNIKASI: ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL

• Main Author: WANG LEI (NIM : 29109160); Pembimbing : Dr. Agung Wicaksono, MSc, MBA Dr.Ir.Mohammad Hamal, MSE, MQ
• Format: Theses
• Language: Indonesia
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/19648
• Institution: Institut Teknologi Bandung

Tesis ini bertujuan untuk menganalisa strategi ZTE dalam mempertahankan kesuksesannya di industri telekomunikasi dunia. Pembahasan mencakup sumber daya dan kemampuan yang dimiliki ZTE dalam mendukung strategi serta langkah-langkah konkret yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan. ZTE sebagai studi kasus penelitian ini didasarkan pada metode penelitian kualitatif dan pendekatan induktif. Diawali pada tahun 1985 di Shenzhen Cina, ZTE adalah penyedia peralatan telekomunikasi dan solusi jaringan terkemuka dengan peringkat 59 di dunia dan telah beroperasi di lebih dari 140 negara. Penelitian ini didasarkan pada teori organisasi industri dan strategi yang berdasarkan pada sumber daya. Pembelajaran ini menyatakan bahwa pasar telekomunikasi didominasi oleh beberapa perusahaan barat, yang walaupun pasar dari perusahaan barat tersebut telah diambil <br /> <br /> <br /> perusahaan cina secara perlahan, akan tetapi masih terdapat beberapa penghalang bagi perusahaan non-barat untuk memasuki pasar level atas. Fakta yang menyebutkan bahwa beberapa pemasok peralatan yang memiliki tujuan untuk menangkap pasar semakin memperkeruh pelaku pasar untuk mendapatkan keuntungan. Namun, hasil penelitian <br /> <br /> <br /> menyimpulkan bahwa strategi yang diterapkan ZTE, berhasil. Hanya saja banyak sumber daya dan kemampuan dari para pesaing pasar yang mudah ditiru, terutama diantara pesaing dari Cina. Karena itu, strategi tidak dapat bertahan dalam jangka panjang. <br /> <br /> <br /> Di akhir pembahasan, penulis memberikan rekomendasi kepada ZTE untuk fokus pada restrukturisasi organisasi perusahaan agar dapat mengurangi jarak atau perbedaan antara departemen yang berbeda. Hal ini, tentunya, berdampak pada tingginya laba perusahaan, efisiensi kerja, mengurangi biaya, serta mampu bertahan dalam industri telekomunikasi dunia.