PENAKSIRAN POTENSI TSUNAMI DI DAERAH TERKUNCI SUMATRA MELALUI STUDI PROPERTI FRIKSI
Zona subduksi sumatra dikenal sebagai salah satu zona seismik paling aktif di dunia. Selama satu dekade terakhir, setidaknya lima gempa dengan magnitudo lebih dari 7.5 terjadi di daerah ini tetapi sepanjang 500km di daerah Mentawai Utara masih terkunci. Zona terkunci ini dapat menghasilkan gempa den...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/19859 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Zona subduksi sumatra dikenal sebagai salah satu zona seismik paling aktif di dunia. Selama satu dekade terakhir, setidaknya lima gempa dengan magnitudo lebih dari 7.5 terjadi di daerah ini tetapi sepanjang 500km di daerah Mentawai Utara masih terkunci. Zona terkunci ini dapat menghasilkan gempa dengan magnitudo sekitar 9 dan jika rekahan akibat nukleasi gempa menjalar mencapai permukaan seperti pada kasus gempa besar Sumatra-Andaman tahun 2004 maka hal ini dapat menyebabkan tsunami yang besar. Kami memiliki akses data profil seismik refleksi beresolusi tinggi mulai dari perbatasan muka subduksi hingga kedalaman 20km. Profil ini menunjukan adanya bi-vergent antiklinal struktur pop-up di sepanjang lapisan atas zona akresi dengan ukuran yang bervariasi sekitar 1-3km. Data ini juga menunjukkan adanya pseudo-decollement (lapisan intermediat) dimana sepertinya struktur pop-up tersebut terbentuk. Kami menggunakan pemodelan mekanik untuk menentukan proses mekanis dan properti friksi dari daerah terkunci ini. Ditemukan bahwa ramp dan patahan horizontal dibutuhkan untuk menghasilkan struktur pop-up. Ditemukan paramater properti friksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan seaward-landward-vergence dan fore-back-thrust, juga untuk mengaktifkan patahan horizontal. Struktur pop-up di daerah frontal dimodelkan untuk menentukan properti friksi dan menaksir potensi tsunaminya. Ditemukan bahwa properti friksi efektif di daerah frontal tergolong friksi bernilai rendah yang mengindikasikan potensi seismik di kedalaman dangkal. Kami memodelkan 4 kemungkinan penjalaran rekahan dan menghitung kenaikan lapisan sedimen di permukaan. Kenaikan maksimum untuk arah horizontal sebesar 8.6m dan 0.96m untuk arah vertikal jika rekahan menjalar menggunakan muka permukaan subduksi. Di samping itu, jika rekahan menjalar menggunakan struktur pop-up maka kenaikan sedimen akan terdistribusi oleh masing struktur pop-up dan menghasilkan kenaikan sedimen sebesar 6.6m untuk arah horizontal dan 1.3m untuk arah vertikal yang menyebabkan kenaikan permukaan air dan menghasilkan tsunami yang besar. |
---|