#TITLE_ALTERNATIVE#
Gedung kantor yang berdiri di kota-kota besar digolongkan kedalam bangunan komersil yang mampu menyerap penggunaan energi listrik diatas 17% dari total <br /> <br /> <br /> konsumsi energi listrik di Indonesia. Penggunaan gedung kantor yang memiliki jenis kegiatan dan jam operasi...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Final Project |
| Language: | Indonesia |
| Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/20124 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Institution: | Institut Teknologi Bandung |
| Language: | Indonesia |
| Summary: | Gedung kantor yang berdiri di kota-kota besar digolongkan kedalam bangunan komersil yang mampu menyerap penggunaan energi listrik diatas 17% dari total <br />
<br />
<br />
konsumsi energi listrik di Indonesia. Penggunaan gedung kantor yang memiliki jenis kegiatan dan jam operasional yang sama pada tiap harinya, menjadikan gedung kantor sebagai objek menarik untuk dilakukan pengendalian konsumsi energinya. Untuk mengendalikan konsumsi energi, maka dilakukan pengukuran pada kinerja pasif bangunan melalui Overall Thermal Transfer Value (OTTV), dan kinerja aktif bangunan melalui penilaian Intesitas Konsumsi Energi (IKE). Telah dilakukan percobaan menggunakan perangkat lunak EnergyPlus, guna mengetahui penilaian IKE terhadap model gedung kantor dasar yang <br />
<br />
<br />
menginterpretasikan gedung kantor di Indonesia pada umumnya, dengan hasil sebesar 237 kWh/m2-tahun untuk gedung kantor kecil dan 251 kWh/m2-tahun untuk gedung kantor besar. Selain itu dilakukan juga perhitungan pada harga OTTV untuk mengetahui kinerja pasif bangunan dan didapat nilai 42,1W/m2 untuk komposisi bahan dinding gedung kantor pada umumnya. Setelah mengetahui hasil IKE dan OTTV untuk gedung kantor dasar, selanjutnya dibuat <br />
<br />
<br />
model gedung kantor efisien melalui usaha konservasi energi, dengan hasil IKE yang didapat sebesar 152 kWh/m2-tahun untuk kantor kecil dan 159 kWh/m2-tahun untuk kantor besar. |
|---|