STUDI INVERSI PERMEABILITAS RESERVOIR PANAS BUMI PADA TAHAP HISTORY MATCHING MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER

Proses history matching konvensional melakukan kalibrasi permeabilitas secara manual guna memperoleh keselarasan antara model reservoir dengan data observasi. Di lain pihak, metode Ensemble Kalman Filter (EnKF) menawarkan <br /> <br /> <br /> kemungkinan untuk mengkalibrasi struk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: IRSAMUKHTI (NIM : 22610012), ROBI
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/20473
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Proses history matching konvensional melakukan kalibrasi permeabilitas secara manual guna memperoleh keselarasan antara model reservoir dengan data observasi. Di lain pihak, metode Ensemble Kalman Filter (EnKF) menawarkan <br /> <br /> <br /> kemungkinan untuk mengkalibrasi struktur permeabilitas secara otomatis dan berkelanjutan (real-time). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian <br /> <br /> <br /> terhadap penerapan metode EnKF pada proses history matching di dalam simulasi reservoir panas bumi. Metode simulasi digunakan di dalam penelitian ini. Model uji dibangun dan disimulasikan dengan menggunakan simulator reservoir TOUGH2. Kajian dilakukan baik terhadap kasus permeabilitas tunggal maupun terhadap kasus permeabilitas terdistribusi. Beberapa skenario asimilasi data turut dikaji dan diuji. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa metode EnKF dapat diterapkan pada <br /> <br /> <br /> proses history matching guna menginversi permeabilitas model dari reservoir panas bumi. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa asimilasi data tekanan observasi memberikan hasi yang lebih baik dibandingkan dengan asimilasi data temperatur. Meski demikian, metode EnKF berpotensi menghasilkan solusi yang tidak unik ketika terdapat zona-zona ekstrem pada permeability image yang <br /> <br /> <br /> diinversi seperti zona antara high permeability dan low permeability. Penambahan informasi ekstra (a priori information) ke dalam proses inversi/asimilasi terbukti <br /> <br /> <br /> dapat mengurangi efek ketidak-unikan (non-uniqueness) ini.