#TITLE_ALTERNATIVE#

Hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan pendekatan geostatistik didapatkan sumberdaya batubara terukur, terkira, dan tereka masing-masing untuk seam SM2 Senakin adalah sebesar 4,32 juta ton, 5,21 juta ton, dan 11,1 juta ton. Sementara dari hasil perhitungan menggunakan metode poligon didapatkan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HENDRAWAN NOOR (NIM : 22108031), RUDY
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/20490
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan pendekatan geostatistik didapatkan sumberdaya batubara terukur, terkira, dan tereka masing-masing untuk seam SM2 Senakin adalah sebesar 4,32 juta ton, 5,21 juta ton, dan 11,1 juta ton. Sementara dari hasil perhitungan menggunakan metode poligon didapatkan sumberdaya batubara terukur, tertunjuk, dan tereka masing-masing sebesar 10,23 juta ton, 3,99 juta ton, dan 5,65 juta ton. Hasil ini memberikan nilai perbedaan yang cukup besar terutama untuk sumberdaya terukur yaitu sebesar -57,81%, sedangkan sumberdaya tertunjuk dan tereka masing-masing +23,26 % dan +49,09%. Sedangkan untuk total sumberdaya memberikan selisih sebesar 3,62%. <br /> <br /> <br /> Sedangkan hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan pendekatan geostatistik didapatkan sumberdaya batubara terukur, terkira, dan tereka masing-masing untuk seam EU2 Mulia adalah sebesar 14,21 juta ton, 16,12 juta ton, dan 11,10 juta ton. Sementara dari hasil perhitungan menggunakan metode poligon didapatkan sumberdaya batubara terukur, tertunjuk, dan tereka masing-masing sebesar 22,10 juta ton, 12 juta ton, dan 6 juta ton. Hasil ini memberikan nilai perbedaan untuk sumberdaya terukur yaitu sebesar -35,69%, sedangkan sumberdaya tertunjuk dan tereka masing-masing +26 % dan +45,06%. Sedangkan untuk total sumberdaya memberikan selisih sebesar 0,28%. <br /> <br /> <br /> Optimasi pemboran eksplorasi yang paling optimum diukur dari penurunan error estimasi rata-rata adalah pada konfigurasi grid 300 x 300 m.