PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA STUDI KASUS PERUSAHAAN PT LAPI DIVUSI
PT LAPI Divusi (atau Divusi) adalah perusahaan konsultan ICT yang dimiliki oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Divusi melebarkan lingkup bisnisnya yang terdiri dari: IT Consultancy and Business Application, System Programming and Telecommunication, Multimedia and Online Marketing Communication an...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/21077 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | PT LAPI Divusi (atau Divusi) adalah perusahaan konsultan ICT yang dimiliki oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Divusi melebarkan lingkup bisnisnya yang terdiri dari: IT Consultancy and Business Application, System Programming and Telecommunication, Multimedia and Online Marketing Communication and IT (Organization) Empowerment. Produk terakhir Divusi adalah navigasi, dengan nama Ganesha Avionics as air traffic controlling system (ATCS). <br />
<br />
<br />
Dua metode digunakan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di Divusi, yang pertama kuantitatif; yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada pegawai tetap, dan yang kedua adalah kualitatif; yaitu dengan melakukan wawancara dengan manajer dan staff. Kuesioner disebarkan ke Direktur, Manajer, Project Managers, Projects Leaders dan Staf, yang bertujuan untuk mengetahui kinerja pegawai, kepuasan kerja dan motivasi pegawai. Kriteria kinerja pegawai adalah kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian dan komitmen.Kriteria kepuasan kerja adalah kepuasan terhadap gaji (bayaran), promosi, rekan kerja, atasan dan pekerjaan itu sendiri. Dan teori motivasi yang digunakan adalah "expectancy theory". <br />
<br />
<br />
Banyak sekali isu yang ditemukan seperti rendahnya ketepatan waktu, rendahnya kepasan kerja terutama dalam hal promosi, dan rendahnya P-to-O Expectancy, yaitu persepsi kalau mereka akan menerima sesuatu yang mereka merasa pantas. Melalui interview ditemukan permasalahan seperti proyek terakhir yang tidak sesuai keinginan konsumen, tidak jelasnya sistem "punish and reward", HR management kesulitan dalam membuat program training, dll. <br />
<br />
<br />
Untuk membantu menemukan akar permasalahan diantara permasalahan yang ditemukan, maka dibuatlah Current Reality Tree (CRT). Dan ditemukanlah akar permasalahan Divusi yaitu tidak adanya standar kinerja pegawai. Sistem Manajemen Kinerja (SMK) adalah jawaban untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, karena SMK mengkonsolidasikan penentuan kinerja/ tujuan, penilaian kinerja, dan pengembangan kedalam suatu sistem tunggal dimana sistem tersebut bertujuan untuk mendukung strategi perusahaan. Bukan hanya itu, perubahan linkungan seperti plotik, ekonomi, sosial, dan teknologi telah meningkatkan kebutuhan akan daya saing untuk bertahan dalam kompetisi yang ketat. Untuk menangapi hal tersebut perusahaan harus mengevaluasi keadaan internal perusahaan dengan mengembangkan Sistem Manajemen Kinerja yang dapat disesuaikan dengan permintaan lingkungan bisnis. <br />
<br />
<br />
Sistem Manajemen Kinerja ini dibentuk berdasarkan analsisi lingkungan bisnis, biak eksternal (PEST dan 5 Forces) maupun internal (Sumber Daya dan Kapabilitas) dan juga visi dan strategi perusahaan. Proses SMK mengikuti proses SMK dari Elaine D. Pulakos. Langkah selanjutnya adalah menemukan indikator kinerja untuk Divusi yang berasal dari Integrated Performance Management System (IPMS) oleh Dermawan Wibisono. Variabel kinerja tersebut meliputi aspek finansial, non-finansial, inovasi, pemasaran, SDM, sumber daya teknologi dan sumber daya organisasi. Berdasarkan aspek itu, selanjutnya indikator kinerja untuk manaer fungsional dibentuk. Lngkah selanjutnya adalah mengembangkan metode penilaian kinerja. Kompetensi (perilaku) tertentu disusun yang kemudian dikombinasikan dengan indikator kinerja untuk mengukur keselurruhan kinerja manajer. Tahap pengimplementasian SMK meliputi aktivitas: Memastikan agar selaras dengan sistem HR, mengikutsertakan anggota perusahaan, komunikasi, otomisasi, Pilot Test serta Evaluasi dan Perbaikan. |
---|