KAJIAN AWAL PELAPISAN KOMPLEKS CR.AI PADA NIKEL DENGAN METODE PELAPISAN DUPLEKS
Komponen turbin gas mesin pesawat terbang memerlukan material yang tahan terhadap suhu tinggi dan lingkungan korosif. Untuk memperoleh material dengan 'criteria tersebut, telah banyak dilakukan penelitian pelapisan chrom-aluminida pada substrat superalloy dengan logam dasar Ni. Pengkajian pelap...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/2208 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
id |
id-itb.:2208 |
---|---|
spelling |
id-itb.:22082004-11-10T12:18:30ZKAJIAN AWAL PELAPISAN KOMPLEKS CR.AI PADA NIKEL DENGAN METODE PELAPISAN DUPLEKS INDARTI, RETNO Indonesia Theses INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/2208 Komponen turbin gas mesin pesawat terbang memerlukan material yang tahan terhadap suhu tinggi dan lingkungan korosif. Untuk memperoleh material dengan 'criteria tersebut, telah banyak dilakukan penelitian pelapisan chrom-aluminida pada substrat superalloy dengan logam dasar Ni. Pengkajian pelapisan chromaluminida pada substrat Ni murni telah dilakukan dengan metoda duplex yaitu pelapisan difusi dengan proses dua tahap. Tahap pertama adalah proses chromizing dan tahap kedua adalah proses aluminizing aktivitas Al tinggi. Hasil pelapisan duplex tersebut merupakan lapisan chrom-aluminida yang terdiri dari fasa 13-NiAI, 8-Ni2A13 dan presipitat a-Cr. Hasil pelapisan ini diperoleh melalui proses chomizing pada suhu 1100"C selama 4 jam dengan aktivator NH4C1 3% serta proses aluminizing pada suhu 900°C pada selang waktu 30 – 100 menit dengan aktivator campuran NH4C1 1 % + NaCl 4%. Ketahanan lapisan chromaluminida diuji dengan oksidasi isotermal, oksidasi siklik dan hot corrosion dalam lelehan garam Na2SO4 pada suhu 900°C dengan selang waktu 4- 16 jam. Hasil oksidasi berupa kerak oksida yang terdiri dari oksida Al2O3, Cr2O3 dan spinel NiCr2O4, NiAl2O4.Dari hasil pengujian tersebut di atas diperoleh bahwa: â Sampai 16 jam lapisan chromaluminida masih tahan terhadap oksidasi isotermal pada suhu 900°C â Lapisan chromaluminida tahan terhadap oksidasi siklik pada suhu 900°C sampai siklus ke 16, dan pada siklus berikutnya terjadi penurunan berat sampai siklus ke 35 (tiap siklus terdiri dari 60 menit dalam tanur pada suhu 900°C dan 15 menit diluar tanur pada suhu kamar untuk pendinginan dan penimbangan) â Lapisan chromaluminida teroksidasi dan membentuk spinel NiCr 2O4 & NiAl2O4 pada suhu 900°C â Dalam lelehan garam Na2SO4 dengan selang konsentrasi 1,9 – 2,0 mg/cm2 lapisan chromaluminida relatif tahan terhadap hot corrosion , tetapi pada selang konsentrasi garam yang lebih tinggi (3.5 – 3.8 mg/cm2) ce;iderung mengalami hot corrosion setelah 9 jam pemanasan pada suhu 900°C. text |
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
description |
Komponen turbin gas mesin pesawat terbang memerlukan material yang tahan terhadap suhu tinggi dan lingkungan korosif. Untuk memperoleh material dengan 'criteria tersebut, telah banyak dilakukan penelitian pelapisan chrom-aluminida pada substrat superalloy dengan logam dasar Ni. Pengkajian pelapisan chromaluminida pada substrat Ni murni telah dilakukan dengan metoda duplex yaitu pelapisan difusi dengan proses dua tahap. Tahap pertama adalah proses chromizing dan tahap kedua adalah proses aluminizing aktivitas Al tinggi. Hasil pelapisan duplex tersebut merupakan lapisan chrom-aluminida yang terdiri dari fasa 13-NiAI, 8-Ni2A13 dan presipitat a-Cr. Hasil pelapisan ini diperoleh melalui proses chomizing pada suhu 1100"C selama 4 jam dengan aktivator NH4C1 3% serta proses aluminizing pada suhu 900°C pada selang waktu 30 – 100 menit dengan aktivator campuran NH4C1 1 % + NaCl 4%. Ketahanan lapisan chromaluminida diuji dengan oksidasi isotermal, oksidasi siklik dan hot corrosion dalam lelehan garam Na2SO4 pada suhu 900°C dengan selang waktu 4- 16 jam. Hasil oksidasi berupa kerak oksida yang terdiri dari oksida Al2O3, Cr2O3 dan spinel NiCr2O4, NiAl2O4.Dari hasil pengujian tersebut di atas diperoleh bahwa: â Sampai 16 jam lapisan chromaluminida masih tahan terhadap oksidasi isotermal pada suhu 900°C â Lapisan chromaluminida tahan terhadap oksidasi siklik pada suhu 900°C sampai siklus ke 16, dan pada siklus berikutnya terjadi penurunan berat sampai siklus ke 35 (tiap siklus terdiri dari 60 menit dalam tanur pada suhu 900°C dan 15 menit diluar tanur pada suhu kamar untuk pendinginan dan penimbangan) â Lapisan chromaluminida teroksidasi dan membentuk spinel NiCr 2O4 & NiAl2O4 pada suhu 900°C â Dalam lelehan garam Na2SO4 dengan selang konsentrasi 1,9 – 2,0 mg/cm2 lapisan chromaluminida relatif tahan terhadap hot corrosion , tetapi pada selang konsentrasi garam yang lebih tinggi (3.5 – 3.8 mg/cm2) ce;iderung mengalami hot corrosion setelah 9 jam pemanasan pada suhu 900°C. |
format |
Theses |
author |
INDARTI, RETNO |
spellingShingle |
INDARTI, RETNO KAJIAN AWAL PELAPISAN KOMPLEKS CR.AI PADA NIKEL DENGAN METODE PELAPISAN DUPLEKS |
author_facet |
INDARTI, RETNO |
author_sort |
INDARTI, RETNO |
title |
KAJIAN AWAL PELAPISAN KOMPLEKS CR.AI PADA NIKEL DENGAN METODE PELAPISAN DUPLEKS |
title_short |
KAJIAN AWAL PELAPISAN KOMPLEKS CR.AI PADA NIKEL DENGAN METODE PELAPISAN DUPLEKS |
title_full |
KAJIAN AWAL PELAPISAN KOMPLEKS CR.AI PADA NIKEL DENGAN METODE PELAPISAN DUPLEKS |
title_fullStr |
KAJIAN AWAL PELAPISAN KOMPLEKS CR.AI PADA NIKEL DENGAN METODE PELAPISAN DUPLEKS |
title_full_unstemmed |
KAJIAN AWAL PELAPISAN KOMPLEKS CR.AI PADA NIKEL DENGAN METODE PELAPISAN DUPLEKS |
title_sort |
kajian awal pelapisan kompleks cr.ai pada nikel dengan metode pelapisan dupleks |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/2208 |
_version_ |
1822014566888898560 |