#TITLE_ALTERNATIVE#

Lebih dari separuh reservoir yang ditemukan di dunia adalah batuan karbonat. Biasanya perusahaan akan melakukan strategi pengembangan EOR untuk mengurangi Sor, IFT, bahkan merubah wettabilitas. Kenyataannya logika itu tidaklah terlalu benar karena air yang diinjeksi cenderung untuk membuat suatu jal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ASEP ZAENAL ANSORY (NIM : 12209057), MUHAMAD
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/23158
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Lebih dari separuh reservoir yang ditemukan di dunia adalah batuan karbonat. Biasanya perusahaan akan melakukan strategi pengembangan EOR untuk mengurangi Sor, IFT, bahkan merubah wettabilitas. Kenyataannya logika itu tidaklah terlalu benar karena air yang diinjeksi cenderung untuk membuat suatu jalur. Injeksi surfaktan setelahnya akan mengikuti jalur tersebut dan memebuat berkurangnya efisiensi penyapuan. <br /> <br /> Konsep dari kinerja surfaktan adalah: merubah interaksi antara fluida dan batuan (wetabilitas) dan atau fluida dengan fluida (IFT). Batuan karbonat memiliki sifat oil-wet artinya batuan karbonat lebih mudah dilekati oleh oil pada permukaannya, berbeda dengan batuan pasir. IFT berkaitan dengan seberapa bercampur dua buah fluida. Nilai IFT yang tinggi artinya terdapat suatu batas jelas <br /> <br /> antara dua fluida. Secara teori sufaktan memiliki kemampuan untuk merubah wetabilitas menggunakan ionic dan anionic dari struktur kepala-ekor. Sehingga batuan yang awalnya oil wet dapat dirubah menjadi water wet. Surfaktan juga berperan dalam menurunkan IFT sehingga dua fluida immiscible dapat bercampur. Surfaktan membutuhkan soaking time dalam beroperasi. <br /> <br /> Projek ini memfokuskan pada injeksi surfaktan pada batuan reservoir dengan metode modified water flood. Sensitivitas dilakukan menggnakan berbagai kecepatan injeksi yang konstan, pada kecepatan paling rendah, 0.06cc/m, dihasilkan nilai recoveri dari oil yang paling tinggi, hal ini disebabkan karena surfaktan dapat masuk kedalam pori ayng sangat dalam. Alat Uji Dinamik Imbibisi di desain untuk mensimulasikan proses injeksi surfaktan dengan berbagai nilai kecepatan. Konsep dari alat ini cukup mirip dengan alat core flood dengan fungsi yang disederhanakan.