Pengaruh Temperatur dan Micro Spark Coating (MSC) pada Perilaku Kelelahan pada Superalloy Berbasis Nikel Inconel718

Pengaruh suhu dan Micro Spark Coating (MSC) pada perilaku kelelahan pada superalloy berbasis nikel Inconel718 dipelajari di sini. Uji kelelahan pada suhu <br /> <br /> <br /> kamar dan 480&#61616;C dilakukan pada kondisi R = 0.1 dan frekuensi 10 Hz. Pada 480&#61616;C,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FELANNY LEMBONO (NIM : 12506009), YOAN
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/24778
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:24778
spelling id-itb.:247782017-09-27T10:37:14ZPengaruh Temperatur dan Micro Spark Coating (MSC) pada Perilaku Kelelahan pada Superalloy Berbasis Nikel Inconel718 FELANNY LEMBONO (NIM : 12506009), YOAN Indonesia Final Project INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/24778 Pengaruh suhu dan Micro Spark Coating (MSC) pada perilaku kelelahan pada superalloy berbasis nikel Inconel718 dipelajari di sini. Uji kelelahan pada suhu <br /> <br /> <br /> kamar dan 480&#61616;C dilakukan pada kondisi R = 0.1 dan frekuensi 10 Hz. Pada 480&#61616;C, MSC diberikan di salah satu sisi spesimen. Spesimen yang digunakan adalah tipe CCT berbentuk batangan silinder berdiameter 14 mm, dengan pelat datar di bagian tengah berukuran 2x14 mm2, dan terdapat takikan yang dibuat dengan mesin sepanjang 1 mm. Perbedaan mekanisme patahan kelelahan antara <br /> <br /> <br /> suhu kamar dan 480&#61616;C diperiksa menggunakan analisis fraktografi. Pengukuran Modulus Young dengan menggunakan metode vibration reed juga dilakukan untuk mendukung pemahaman yang lebih baik dalam perilaku mekanisme fraktur. Di daerah dekat pembukaan, kristalografi dan transgranular diamati sebagai mode perpatahan. Pergoresan kelelahan yang sangat halus hadir di daerah Paris bawah. Kemudian, mekanisme patahan berubah menjadi mekanisme penumpulan yang dikendalikan oleh plastisitas pada ujung crack, ditandai dengan pembentukan pergoresan yang lebih kasar, di daerah Paris atas. Pada daerah &#61508;K <br /> <br /> <br /> tinggi, ductile-dimple dengan kombinasi pergoresan yang kasar diamati sebagai mode mekanisme patahan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa FCP pada 480&#61616;C hampir sebanding dengan FCP di suhu kamar. Perbedaan sifat mekanik yang tidak begitu signifikan antara suhu tinggi dan suhu kamar mungkin berhubungan dengan fenomena <br /> <br /> <br /> tersebut. Tingkat FCP specimen dengan coating sedikit lebih tinggi daripada specimen tanpa coating. Ambang nilai pada suhu 480&#61616;C lebih tinggi daripada suhu kamar. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan dalam menghadapi hambatan pertumbuhan retak menjadi lebih tinggi pada 480&#61616;C, dan material menjadi lebih kuat pada suhu tinggi. Namun, ambang nilai untuk spesimen yang di-coating lebih rendah daripada spesimen tanpa coating pada 480&#61616;C. Retak tampaknya berkembang lebih lambat di daerah antarmuka coating karena munculnya efek tunneling yang menyusut di daerah antarmuka pada spesimen yang dilapisi coating. Selain itu, adanya "step" yang signifikan terlihat di daerah dekat antarmuka. Tampaknya spesimen dicabut secara paksa pada daerah ini, yang mungkin disebabkan karena pengaruh coating. Pengaruh coating belum dijelaskan secara detail dalam penelitian ini. Namun, yang terpenting adalah bahwa tidak ada kerugian atau pengurangan kekuatan kelelahan oleh MSC, <br /> <br /> <br /> sementara sebagian besar coating biasanya mengurangi ketahanan terhadap kelelahan. text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
description Pengaruh suhu dan Micro Spark Coating (MSC) pada perilaku kelelahan pada superalloy berbasis nikel Inconel718 dipelajari di sini. Uji kelelahan pada suhu <br /> <br /> <br /> kamar dan 480&#61616;C dilakukan pada kondisi R = 0.1 dan frekuensi 10 Hz. Pada 480&#61616;C, MSC diberikan di salah satu sisi spesimen. Spesimen yang digunakan adalah tipe CCT berbentuk batangan silinder berdiameter 14 mm, dengan pelat datar di bagian tengah berukuran 2x14 mm2, dan terdapat takikan yang dibuat dengan mesin sepanjang 1 mm. Perbedaan mekanisme patahan kelelahan antara <br /> <br /> <br /> suhu kamar dan 480&#61616;C diperiksa menggunakan analisis fraktografi. Pengukuran Modulus Young dengan menggunakan metode vibration reed juga dilakukan untuk mendukung pemahaman yang lebih baik dalam perilaku mekanisme fraktur. Di daerah dekat pembukaan, kristalografi dan transgranular diamati sebagai mode perpatahan. Pergoresan kelelahan yang sangat halus hadir di daerah Paris bawah. Kemudian, mekanisme patahan berubah menjadi mekanisme penumpulan yang dikendalikan oleh plastisitas pada ujung crack, ditandai dengan pembentukan pergoresan yang lebih kasar, di daerah Paris atas. Pada daerah &#61508;K <br /> <br /> <br /> tinggi, ductile-dimple dengan kombinasi pergoresan yang kasar diamati sebagai mode mekanisme patahan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa FCP pada 480&#61616;C hampir sebanding dengan FCP di suhu kamar. Perbedaan sifat mekanik yang tidak begitu signifikan antara suhu tinggi dan suhu kamar mungkin berhubungan dengan fenomena <br /> <br /> <br /> tersebut. Tingkat FCP specimen dengan coating sedikit lebih tinggi daripada specimen tanpa coating. Ambang nilai pada suhu 480&#61616;C lebih tinggi daripada suhu kamar. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan dalam menghadapi hambatan pertumbuhan retak menjadi lebih tinggi pada 480&#61616;C, dan material menjadi lebih kuat pada suhu tinggi. Namun, ambang nilai untuk spesimen yang di-coating lebih rendah daripada spesimen tanpa coating pada 480&#61616;C. Retak tampaknya berkembang lebih lambat di daerah antarmuka coating karena munculnya efek tunneling yang menyusut di daerah antarmuka pada spesimen yang dilapisi coating. Selain itu, adanya "step" yang signifikan terlihat di daerah dekat antarmuka. Tampaknya spesimen dicabut secara paksa pada daerah ini, yang mungkin disebabkan karena pengaruh coating. Pengaruh coating belum dijelaskan secara detail dalam penelitian ini. Namun, yang terpenting adalah bahwa tidak ada kerugian atau pengurangan kekuatan kelelahan oleh MSC, <br /> <br /> <br /> sementara sebagian besar coating biasanya mengurangi ketahanan terhadap kelelahan.
format Final Project
author FELANNY LEMBONO (NIM : 12506009), YOAN
spellingShingle FELANNY LEMBONO (NIM : 12506009), YOAN
Pengaruh Temperatur dan Micro Spark Coating (MSC) pada Perilaku Kelelahan pada Superalloy Berbasis Nikel Inconel718
author_facet FELANNY LEMBONO (NIM : 12506009), YOAN
author_sort FELANNY LEMBONO (NIM : 12506009), YOAN
title Pengaruh Temperatur dan Micro Spark Coating (MSC) pada Perilaku Kelelahan pada Superalloy Berbasis Nikel Inconel718
title_short Pengaruh Temperatur dan Micro Spark Coating (MSC) pada Perilaku Kelelahan pada Superalloy Berbasis Nikel Inconel718
title_full Pengaruh Temperatur dan Micro Spark Coating (MSC) pada Perilaku Kelelahan pada Superalloy Berbasis Nikel Inconel718
title_fullStr Pengaruh Temperatur dan Micro Spark Coating (MSC) pada Perilaku Kelelahan pada Superalloy Berbasis Nikel Inconel718
title_full_unstemmed Pengaruh Temperatur dan Micro Spark Coating (MSC) pada Perilaku Kelelahan pada Superalloy Berbasis Nikel Inconel718
title_sort pengaruh temperatur dan micro spark coating (msc) pada perilaku kelelahan pada superalloy berbasis nikel inconel718
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/24778
_version_ 1822921342844928000