ASSESSMENT OF PAVEMENT STRUCTURAL CONDITION USING DEFLECTION BOWL ANALYSIS

EVALUASI KINERJA STRUKTUR PERKERASAN MENGGUNAKANANALIS.IS CEKUNG LENDUTAN; Fermy, 1994, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Fakultas Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Kinerja struktur perkerasan jalan fleksibel 3 lapis, yang terdiri dari lapis aspal, lapis fundasi dan tanah dasar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fermy
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/2831
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:EVALUASI KINERJA STRUKTUR PERKERASAN MENGGUNAKANANALIS.IS CEKUNG LENDUTAN; Fermy, 1994, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Fakultas Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Kinerja struktur perkerasan jalan fleksibel 3 lapis, yang terdiri dari lapis aspal, lapis fundasi dan tanah dasar telah dianalisis akibat beban roda standar dengan menggunakan analisis cekung lendutan. Perkerasan dimodelkan sebagai stuktur lapis banyak yang bersifat elastis linier. Tebal lapisan, jenis pembebanan dan nilai rasio Poisson ditetapkan konstan. Nilai modulus kekakuan untuk setiap lapisan bervariasi dan sebanyak 77 sistem struktur dicoba untuk menganalisis pengaruh variasi modulus tersebut. Program komputer BISAR telah digunakan untuk menghitung regangan vertikal dan horizontal pada 10 posisi di perkerasan, dan 7 posisi searah horizontal yang berhubungan dengan.letak deflektor FWD, yaitu pada jarak 0,0 m; 0,3 m; 0,6 m; 0,75 m; 0,9 m; 1,2 m dan 1,5 m dari pusat beban. Lendutan dihitung dengan menggunakan integrasi numerik dari regangan vertikal dan kedalaman dari permukaan. Cekung lendutan diperoleh untuk setiap sistem dengan memplot lendutan permukaan pada setiap posisi horizontalnya Parameter-parameter yang dihitung dan dianalisis adalah Lendutan Permukaan Maksimum, (Dmax), Indeks Lengkung Permukaan (SCI), Indeks Lengkung Fundasi•(BCI) (pm), regangan tarik aspal dan regangan tekan tanah dasar (µm/m). Data-data yang diselidiki menunjukkan bahwa zona pengaruh setiap lapisan dari sistem perkerasan tersebut dapat diidentifikasi. Peranan dari parameter cekung lendutan itu sendiri, untuk struktur perkerasan yang berbeda, jugs telah diidentifikasi. Korelasi diperoleh antara parameter cekung lendutan tersebut dan antara parameter ini dengan kedua regangan kritis. Hubungan linier ditemui antara Dmax dengan regangan tekan tanah dasar, dan antara SCI dengan regangan tarik aspal, dan tidak tergantung kepada modulus setiap lapisan. Korelasi yang buruk ditemui untuk hubungan antara BCI dengan regangan tarik aspal. Hubungan linier ditemui antara Dmax dengan SCI untuk klasifikasi berdasarkan nilai-nilai El dan E yang sama, dan antara Dmax dengan BCI untuk kiasifikasi berdasarkan nilai ;yang sama. Hubungan non linier ditemui antara Dmax dengan iregangan tarik aspal, dan antara SCI dengan regangan tekan tanah dasar untuk klasifikasi berdasarkan nilai E yang sama. Data-data terlihat sesuai dengan teori kondisi perkerasan yang diusulkan oleh JERMYN dan REINSLETT. Hubungan ini dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja struktur perkerasan, mempermudah memprediksi regangan tarik aspal dan regangan tekan tanah dasar dan untuk memeriksa hasil pemeriksaan oleh alat FWD