OVERTAKING MANOEUVRES ON TWO-LANE TWO-WAY RURAL ROADS
Untuk pelaksanaan gerakan menyiap yang aman, yang akan mengurangi kemacetan suatu jalan, gap waktu kendaraan dari arah berlawanan harus lebih besar dari pada waktu yang diperlukan bagi kendaraan untuk menyiap di jalur lawan. Kesalahan dalam memperkirakan gap dapat berakibat kecelakaan dan hal ini be...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/2844 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Untuk pelaksanaan gerakan menyiap yang aman, yang akan mengurangi kemacetan suatu jalan, gap waktu kendaraan dari arah berlawanan harus lebih besar dari pada waktu yang diperlukan bagi kendaraan untuk menyiap di jalur lawan. Kesalahan dalam memperkirakan gap dapat berakibat kecelakaan dan hal ini berbeda dari satu pengemudi dengan yang lain, tergantung pada keahlian dan pengalaman dari pengemudi khususnya pada jalan dua jalur dua arah. Studi pola gerakan ini dilakukan pada ruas jalan dua lajur dua arah. Data didapat melalui dua kamera yang masing-masing ditempatkan di belakang dan di depan kendaraan uji dan pengamatan dilakukan dengan empat kecepatan yang berbeda yaitu, 30 km/jam, 40 km/jam, 50 km/jam dan 60 km/jam. Telah diperoleh hasil temuan berhubungan dengan jarak dan waktu gerakan awal, waktu dan jarak antara (gap) pada awal penyiapan, waktu dan jarak tempuh selama berada di jalur lawan, waktu dan jarak antara (gap) pada akhir penyiapan, gap waktu/ jarak terhadap kendaraan yang datang dari arah lawan yang diterima dan jarak aman (safety margin). Perhitungan dilakukan dengan mengelompokan data-data kedalam kelompok kecepatan kendaraan uji dan setiap parameter dihitung dalam harga rata-rata, 85 percentile dan 15 percentile. Mari analisa data diperoleh : <br />
1) waktu dan jarak gerakan awal meningkat dengan meningkatnya kecepatan kendaraan yang disiap. <br />
2) percepatan awal menurun dengan meningkatnya kecepatan. <br />
3) waktu dan jarak tempuh selama berada di jalur lawan meningkat dengan meningkatnya kecepatan kendaraan yang disiap. <br />
4) gap jarak dan gap waktu terhadap kendaraan yang datang dari arah lawan yang diterima meningkat dengan meningkatnya kecepatan kendaraan yang disiap. <br />
5) analisa hubungan antara kecepatan kendaraan yang disiap dengan jarak aman (safety margin), waktu dan jarak antara (gap) pada akhir gerakan menyiap tidak memberikan hasil yang meyakinkan. <br />
Harga rata-rata jarak tempuh selama berada di jalur lawan yang dihasilkan dalam studi tidak menunjukkan perbedaan yang berarti pada tingkat keberartian 5 persen dibandingkan dengan harga yang dianjurkan oleh Bina Marga. kecuali untuk kelompok kecepatan 40 km/jam, sedangkan rata-rata waktu tempuh dijalur lawan lebih besar dari pada harga yang dianjurkan oleh Bina Marga kecuali untuk kelompok kecepatan 30 km/jam. |
---|