PENGEMBANGAN KERANGKA REKAYASA NILAI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN BERBASIS TI
Kajian masalah utama dalam laporan ini adalah kebutuhan pencapaian kinerja <br /> <br /> bisnis yang diinginkan dengan bertumpu pada biaya optimal melalui cara rekayasa <br /> <br /> sumber-sumber daya TI. Hal ini menjadi kebutuhan mengingat metodologi yang <br /> <b...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Dissertations |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/28652 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Kajian masalah utama dalam laporan ini adalah kebutuhan pencapaian kinerja <br />
<br />
bisnis yang diinginkan dengan bertumpu pada biaya optimal melalui cara rekayasa <br />
<br />
sumber-sumber daya TI. Hal ini menjadi kebutuhan mengingat metodologi yang <br />
<br />
ada saat ini belum mempertimbangkan hubungan kausalitas antara kinerja super <br />
<br />
tersebut dengan biaya optimal, namun pendekatan-pendekatannya lebih pada <br />
<br />
analisa hubungan sumber daya TI dengan kinerja saja. Pada dasarnya, riset ini <br />
<br />
melanjutkan riset-riset sebelumnya yang menyatakan bahwa terdapat peran positif <br />
<br />
TI guna meningkatkan kinerja bisnis. Namun demikian, riset ini mengusung <br />
<br />
paradigma yang berbeda dari riset-riset sebelumnya, yakni mengkonfigurasikan <br />
<br />
blok diagram riset secara gabungan serial dan parallel atau hibrid dalam rangka <br />
<br />
merekayasa sumber-sumber daya untuk memperoleh nilai TI. Konstruksi ini <br />
<br />
mengacu pada konsep rekayasa nilai TI, yang merekomendasikan penggunaan <br />
<br />
metodologi rekayasa sistem akibat keberadaan TI di dalam organisasi guna <br />
<br />
menciptakan kinerja terbaik pada biaya optimal. <br />
<br />
Oleh karena itu, guna memecahkan persoalan tersebut, sejumlah proposisi <br />
<br />
dibangun untuk mengawal riset sebagai berikut: 1) prosedur pengujian model nilai <br />
<br />
TI dapat dibuat untuk memverifikasi dan memvalidasi model tersebut, sehingga <br />
<br />
modelnya handal sebagai konsep dasar guna memecahkan masalah riset ini; 2) <br />
<br />
struktur model terdiri dari beberapa subsistem, yakni sumber-sumber daya TI, <br />
<br />
kapabilitas perusahaan, kompetensi inti perusahaan dan kinerja perusahaan dalam <br />
<br />
konfigurasi hibrid; 3) hubungan antar subsistem pada struktur model dapat ditata <br />
<br />
ulang dalam rangka memfasilitasi pemenuhan kriteria kinerja yang diinginkan dan <br />
<br />
optimisasi biaya; 4) optimisasi IT value engineering framework (ITVEF) dapat <br />
<br />
dilakukan untuk pengurangan biaya dan memaksimumkan pendapatan; dan 5) <br />
<br />
kerangka tersebut dapat stabil secara internal dan eksternal. Untuk kepentingan <br />
<br />
itu, desain riset yang diterapkan adalah rekayasa sistem melalui proses desain <br />
<br />
rekayasa dengan mendefinisikan masalah, mencari solusi-solusi alternatif, memilih <br />
<br />
suatu solusi, merincikan maksud dan memvalidasi model yang dihasilkan. <br />
<br />
Demikian pula, metodologi ini bekerja bersama dengan pendekatan meta-analysis <br />
<br />
guna menganalisa hubungan antar sumber-sumber daya TI dan kinerja <br />
<br />
perusahaan. Begitu pun, perangkat lain adalah teori Partial Adjustment Valuation <br />
<br />
(PAV) yang membantu menjadi sebuah metode valuasi antar keluaran yang diinginkan (input) dan keluaran nyata masing-masing subsistem (output). Ini <br />
<br />
semua bekerja untuk speed of adjustment PAV baik dinamis maupun statis. <br />
<br />
Selanjutnya, data dari delapan perusahaan berbasis TI, yakni Telkom, Indosat, XL, <br />
<br />
BTEL, Smartfren, Mandiri, BRI dan BNI berfungsi untuk menguji model ini. Hasilhasil <br />
<br />
eksperimen dan validasi itu memperlihatkan bahwa model tersebut telah <br />
<br />
tampil seperti yang diinginkan, walaupun beberapa anomali masih muncul. Namun <br />
<br />
demikian, eksperimen dan riset lanjutan telah menjawab semua proposisi di atas, <br />
<br />
sehingga prosedur model nilai TI dapat memfasilitasi guna mengungkap bahwa <br />
<br />
nilai TI itu adalah nyata; model nilai TI terdiri dari empat susbsistem: sumber daya <br />
<br />
TI, kapabilitas perusahaan, kompetensi inti perusahaan dan kinerja perusahaan, <br />
<br />
dimana hubungannya dalam konfigurasi hibrid; hubungan antar subsistem dengan <br />
<br />
baik dapat ditata ulang dengan mempertimbangkan ekosistem bisnis TI guna <br />
<br />
merealisasikan kinerja yang diinginkan dan mengoptimalkan biaya; ITVEF <br />
<br />
adalah sebuah kerangka yang optimal dan kerangka tersebut stabil secara internal <br />
<br />
dan eksternal. <br />
<br />
Berikutnya, hasil-hasil riset mengarah pada model bersifat hibrid yang <br />
<br />
menstrukturkan sumber daya TI, kapabilitas perusahaan, kompetensi inti <br />
<br />
perusahaan dan kinerja perusahaan ke dalam suatu konfigurasi hibrid guna <br />
<br />
konstruksi sebuah ITVEF. Kerangka ini adalah untuk mewadahi suatu metodologi <br />
<br />
proses rekayasa, yang masukannya adalah keluaran yang diinginkan (y* <br />
<br />
t) yang <br />
<br />
ditampilkan dalam fungsi produksi Cobb-Douglas. Tambahan pula, masukan <br />
<br />
fungsi produksi ini terdiri dari modal reguler (K), belanja tenaga kerja (L) dan <br />
<br />
belanja TI (I) yang tersebar pada empat subsistem di atas. Sementara itu keluaran <br />
<br />
dari kerangka tersebut adalah pendapatan operasi kotor perusahaan (yt). <br />
<br />
Demikian pula, riset ini berkontribusi pada pengembangan ilmu dari beberapa <br />
<br />
perspektif, yakni: 1) penaksiran IT value dilakukan per subsistem, berbeda dari <br />
<br />
yang sebelumnya; 2) riset ini berusaha menarik minat dalam mempelajari nilai TI <br />
<br />
karena meninjaunya dari antar disiplin (rekayasa sistem, meta-analysis dan PAV), <br />
<br />
hal ini tidak terjadi sebelumnya dalam penelitian IT value; 3) pendekatan baru <br />
<br />
untuk alokasi modal melalui konfigurasi hibrid, sehingga alokasinya <br />
<br />
mempertimbangkan berbagai variabel dan indikator sistem; 4) riset ini <br />
<br />
meluncurkan istilah baru: rekayasa nilai TI (IT value engineering) dalam <br />
<br />
mempelajari nilai-nilai TI; 5) studi ini menghasilkan kerangka ITVEF yang dapat <br />
<br />
mengestimasi secara kongkrit nilai investasi TI dan kinerja perusahaan dalam <br />
<br />
satuannya masing-masing dan 6) riset ini menerapkan dua tipe speed of adjustment <br />
<br />
sekaligus, yang merupakan koefisien antara perubahan keluaran nyata suatu <br />
<br />
proses produksi terhadap perubahan keluaran yang diinginkan. Namun demikian, <br />
<br />
masih didapati sejumlah kelemahan pada riset ini, diantaranya belum ada <br />
<br />
pemisahan data pendapatan nyata antara model dengan pelibatan TI dan model <br />
<br />
tanpa TI, oleh karena itu masih butuh riset lanjutan guna melengkapi laporan riset <br />
<br />
ini. |
---|