IMPLEMENTASI KERANGKA MANAGEMEN RISIKO DI PT PUTERACO INDAH MENGGUNAKAN ANALATICIAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: Puteraco Gading Timur, Rancaekek)

<br /> <br /> Permintaan terhadap perumahan di Indonesia masih mengalami kenaikan karena pada dasarnya rumah adalah salah satu kebutuhan manusia. Sebagai negara berkembang, Indonesia menunjukkan jika permintaan pasar akan terus tumbuh. Lebih lanjut, Bank Indonesia memprediksi jika perek...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ELFA MINAHASA (NIM : 29115559), MAXI
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/28811
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:28811
spelling id-itb.:288112018-02-26T14:21:23ZIMPLEMENTASI KERANGKA MANAGEMEN RISIKO DI PT PUTERACO INDAH MENGGUNAKAN ANALATICIAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: Puteraco Gading Timur, Rancaekek) ELFA MINAHASA (NIM : 29115559), MAXI Indonesia Theses INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/28811 <br /> <br /> Permintaan terhadap perumahan di Indonesia masih mengalami kenaikan karena pada dasarnya rumah adalah salah satu kebutuhan manusia. Sebagai negara berkembang, Indonesia menunjukkan jika permintaan pasar akan terus tumbuh. Lebih lanjut, Bank Indonesia memprediksi jika perekonomian Indonesia masih akan tetap tumbuh dan hal itu didominasi oleh faktor konsumsi dan investasi. Pemerintahpun mempunyai program untuk mendukung kekurangan dalam penyediaan perumahan di seluruh daerah di Indonesia. Para pengembang perumahan dalam konteks ini mempunyai peluang untuk menangkap pasar yang potensial. <br /> <br /> PT Puteraco Indah adalah pengembang perumahan yang cukup terkenal di Bandung. Perusahaan mempunyai banyak proyek yang telah selesai mereka kerjakan. Dalam waktu dekat, perusahaan akan menjalankan proyek perumaahan di Rancaekek, dengan nama Puteraco Gading Timur. Namun, kondisi yang tidak pasti akan membuat perusahaan menghadapi risiko dan berujung pada tidak tercapainya target dari perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus sadar terhadap risiko-risiko yang akan dihadapi guna mencegah atau mengurangi kemunculan dari risiko-risiko tersebut. <br /> <br /> Kerangka managemen risiko adalah suatu metode untuk mengatasi risiko dalam beberapa tahapan. Di dalam studi ini, kerangka management risiko mengadopsi dari ISO 31000:2009 yang terdiri dari identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, mitigasi risiko, monitoring dan komunikasi. Lebih lanjut, analisis risiko menggunakan AHP dengan aplikasi Expert Choice. Setelah risiko di identifikasi dan di ukur berdasarkan levelnya, selanjutnya adalah pemetaan risiko dilakukan untuk mengetahui prioritas dari masing masing faktor risiko untuk selanjutnya dilakukan proses mitigasi. Terdapat empat respon dari mitigasi risiko, yaitu menghindar atau menyetujui risiko, mengurangi risiko, mentransfer risiko, atau menahan risiko. <br /> <br /> Hasil dari studi ini menunjukkan jika perusahaan mempunyai delapan kategori risiko, diantaranya adalah risiko bisnis, risiko legal & regulasi, risiko keuangan, risiko SDM, risiko operasional, risiko reputasi, risiko sosial, dan risiko lingkungan. Kategori risiko yang paling tinggi adalah risiko bisnis dengan eigenvalue 0.211. Terdapat 32 faktor risiko yang teridentifikasi di dalam studi ini, dan 12 risiko diantaranya harus segera dilakukan proses mitigasi. Risiko-risiko tersebut adalah permintaan pasar, lokasi proyek, daerah komersial, beban bunga, kompetisi, alokasi dana, kenaikan harga material, kenaikan harga tanah, pengawasan proyek, konstruksi proyek, kualitas rumah, dan Organisasi masyarakat. <br /> text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
description <br /> <br /> Permintaan terhadap perumahan di Indonesia masih mengalami kenaikan karena pada dasarnya rumah adalah salah satu kebutuhan manusia. Sebagai negara berkembang, Indonesia menunjukkan jika permintaan pasar akan terus tumbuh. Lebih lanjut, Bank Indonesia memprediksi jika perekonomian Indonesia masih akan tetap tumbuh dan hal itu didominasi oleh faktor konsumsi dan investasi. Pemerintahpun mempunyai program untuk mendukung kekurangan dalam penyediaan perumahan di seluruh daerah di Indonesia. Para pengembang perumahan dalam konteks ini mempunyai peluang untuk menangkap pasar yang potensial. <br /> <br /> PT Puteraco Indah adalah pengembang perumahan yang cukup terkenal di Bandung. Perusahaan mempunyai banyak proyek yang telah selesai mereka kerjakan. Dalam waktu dekat, perusahaan akan menjalankan proyek perumaahan di Rancaekek, dengan nama Puteraco Gading Timur. Namun, kondisi yang tidak pasti akan membuat perusahaan menghadapi risiko dan berujung pada tidak tercapainya target dari perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus sadar terhadap risiko-risiko yang akan dihadapi guna mencegah atau mengurangi kemunculan dari risiko-risiko tersebut. <br /> <br /> Kerangka managemen risiko adalah suatu metode untuk mengatasi risiko dalam beberapa tahapan. Di dalam studi ini, kerangka management risiko mengadopsi dari ISO 31000:2009 yang terdiri dari identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, mitigasi risiko, monitoring dan komunikasi. Lebih lanjut, analisis risiko menggunakan AHP dengan aplikasi Expert Choice. Setelah risiko di identifikasi dan di ukur berdasarkan levelnya, selanjutnya adalah pemetaan risiko dilakukan untuk mengetahui prioritas dari masing masing faktor risiko untuk selanjutnya dilakukan proses mitigasi. Terdapat empat respon dari mitigasi risiko, yaitu menghindar atau menyetujui risiko, mengurangi risiko, mentransfer risiko, atau menahan risiko. <br /> <br /> Hasil dari studi ini menunjukkan jika perusahaan mempunyai delapan kategori risiko, diantaranya adalah risiko bisnis, risiko legal & regulasi, risiko keuangan, risiko SDM, risiko operasional, risiko reputasi, risiko sosial, dan risiko lingkungan. Kategori risiko yang paling tinggi adalah risiko bisnis dengan eigenvalue 0.211. Terdapat 32 faktor risiko yang teridentifikasi di dalam studi ini, dan 12 risiko diantaranya harus segera dilakukan proses mitigasi. Risiko-risiko tersebut adalah permintaan pasar, lokasi proyek, daerah komersial, beban bunga, kompetisi, alokasi dana, kenaikan harga material, kenaikan harga tanah, pengawasan proyek, konstruksi proyek, kualitas rumah, dan Organisasi masyarakat. <br />
format Theses
author ELFA MINAHASA (NIM : 29115559), MAXI
spellingShingle ELFA MINAHASA (NIM : 29115559), MAXI
IMPLEMENTASI KERANGKA MANAGEMEN RISIKO DI PT PUTERACO INDAH MENGGUNAKAN ANALATICIAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: Puteraco Gading Timur, Rancaekek)
author_facet ELFA MINAHASA (NIM : 29115559), MAXI
author_sort ELFA MINAHASA (NIM : 29115559), MAXI
title IMPLEMENTASI KERANGKA MANAGEMEN RISIKO DI PT PUTERACO INDAH MENGGUNAKAN ANALATICIAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: Puteraco Gading Timur, Rancaekek)
title_short IMPLEMENTASI KERANGKA MANAGEMEN RISIKO DI PT PUTERACO INDAH MENGGUNAKAN ANALATICIAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: Puteraco Gading Timur, Rancaekek)
title_full IMPLEMENTASI KERANGKA MANAGEMEN RISIKO DI PT PUTERACO INDAH MENGGUNAKAN ANALATICIAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: Puteraco Gading Timur, Rancaekek)
title_fullStr IMPLEMENTASI KERANGKA MANAGEMEN RISIKO DI PT PUTERACO INDAH MENGGUNAKAN ANALATICIAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: Puteraco Gading Timur, Rancaekek)
title_full_unstemmed IMPLEMENTASI KERANGKA MANAGEMEN RISIKO DI PT PUTERACO INDAH MENGGUNAKAN ANALATICIAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus: Puteraco Gading Timur, Rancaekek)
title_sort implementasi kerangka managemen risiko di pt puteraco indah menggunakan analaticial hierarchy process (studi kasus: puteraco gading timur, rancaekek)
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/28811
_version_ 1821995182916108288