SYNTHESIS OF OXIDE VANADIUM AS ELECTRODE (CATHODE) MATERIAL IN LITHIUM-ION BATTERIES
Baterai ion litium banyak digunakan sebagai perangkat penyimpanan energi yang dapat memenuhi <br /> <br /> kebutuhan daya penyimpanan pada perangkat elektronik seperti laptop dan ponsel. Namun, material <br /> <br /> elektroda yang digunakan pada baterai ion lithium saat ini...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/29867 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Baterai ion litium banyak digunakan sebagai perangkat penyimpanan energi yang dapat memenuhi <br />
<br />
kebutuhan daya penyimpanan pada perangkat elektronik seperti laptop dan ponsel. Namun, material <br />
<br />
elektroda yang digunakan pada baterai ion lithium saat ini memiliki kapasitas elektrokimia yang <br />
<br />
masih rendah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini disintesis vanadium oksida sebagai material <br />
<br />
katoda pada baterai ion litium. IEVOS dan VOS disintesis melalui metode solvothermal dalam <br />
<br />
kondisi suhu 180 °C selama 3 jam dilanjutkan dengan annealing yang divariasikan terhadap suhu <br />
<br />
yaitu 500 °C, 700 °C, dan 800 °C serta waktu annealing yang divariasikan yaitu selama 5, 10, dan 25 <br />
<br />
jam. Pada karakterisasi XRD, difraktogram VOS pada suhu 500 °C selama 5 jam dan 25 jam <br />
<br />
cenderung terbentuk beberapa puncak yang sama dengan difraktogram V6O13 literatur; sedangkan <br />
<br />
difraktogram VOS pada suhu 700 °C selama 5 jam; serta 800 °C selama 5 jam dan 10 jam terbentuk <br />
<br />
puncak yang lain yang mengindikasi terbentuk kristal vanadium oksida yang lain. Kondisi optimum <br />
<br />
dalam sintesisi VOS adalah pada suhu 500 °C selama 5 jam. Hasil analisis refinement menunjukkan <br />
<br />
bahwa VOS cenderung memiliki kecocokan dengan V6O13 dengan nilai RWP sebesar 19,51%. <br />
<br />
Karakterisasi TGA menunjukkan terjadi penurunan massa IEVOS sebanyak tiga kali yang <br />
<br />
ditunjukkan pada kurva DTG, yaitu pada suhu 25 °C – 150 °C mengindikasi adanya pengurangan <br />
<br />
massa air, selanjutnya pada suhu 196 °C – 360 °C mengindikasi terjadi penurunan massa yang <br />
<br />
disebabkan oleh dekomposisi senyawa organik yaitu asam oksalat dan etanol, dan penurunan massa <br />
<br />
pada suhu 473 °C – 580 °C yang mengindikasi terjadi penguapan massa air kristal. Pada karakterisasi <br />
<br />
FTIR, pada spektrum IR IEVOS yang telah disintesis terdapat puncak absorpsi pada bilangan <br />
<br />
gelombang 3195 cm−1, yang mengindikasi terdapat gugus fungsi O-H yang berasal dari air dan etanol, <br />
<br />
dan pada kedua hasil FTIR baik IEVOS maupun VOS terdapat puncak absorpsi pada bilangan <br />
<br />
gelombang 980 cm−1 yang merupakan daerah sidik jari untuk Vanadium(IV). Image dari karakterisasi <br />
<br />
SEM VOS menunjukkan morfologi yang homogen. |
---|