PEMAHAMAN LINGKUNGAN SONIK ICU UNTUK PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AUDITORY VIRTUAL REALITY
<p align="justify"> Beberapa penelitian telah melaporkan mengenai rendahnya pengetahuan mahasiswa keperawatan akan lingkungan klinis profesional mereka sehingga seringkali menyebabkan kesalahan dalam melakukan prosedur medis. Meskipun simulasi pembelajaran yang inovatif bahkan dikomb...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/30209 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
id |
id-itb.:30209 |
---|---|
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
description |
<p align="justify"> Beberapa penelitian telah melaporkan mengenai rendahnya pengetahuan mahasiswa keperawatan akan lingkungan klinis profesional mereka sehingga seringkali menyebabkan kesalahan dalam melakukan prosedur medis. Meskipun simulasi pembelajaran yang inovatif bahkan dikombinasikan dengan Virtual reality telah banyak digunakan untuk pendidikan keperawatan, namun, studi-studi yang ada masih berfokus pada pengembangan stimulus visual dan evaluasi keterampilan yang spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi mengenai stimulus pendengaran untuk aplikasi virtual reality (VR) yang dapat dimanfaatkan untuk pendidikan profesi keperawatan di lingkungan keperawatan kritis. Stimulus suara direproduksi dari dokumen suara ambisonik yang direkam di dua posisi terpilih di sebuah ruang unit perawatan intensif (Intensive Care Unit / ICU) berstandar nasional kelas A di Indonesia. Stimulus suara baik untuk uji dengar maupun uji menggunakan VR direproduksi dengan moda static listener – head movement dengan tambahan perangkat head-tracker. Target hasil pembelajaran dirumuskan melalui diskusi yang melibatkan para akademisi dan ahli di bidang keperawatan yang ada di Jakarta, Yogyakarta dan Manchester. <br />
<br />
Penelitian ini telah mendapatkan izin komite etik Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Surat referensi dari spesialis serta kriteria inklusi dan eksklusi juga telah dilengkapi. Sejumlah satu kelas mahasiswa program studi keperawatan semester 8 (111 dari 113 siswa) dikondisikan untuk mengikuti pembelajaran keperawatan kritis di kelas dan dilanjutkan kunjungan lapangan ke ICU di rumah sakit universitas secara bergantian berkelompok. Setelah itu, dilakukan evaluasi subjektif untuk mengetahui ekspektasi responden terhadap lingkungan suara di ICU dan pendapat mereka mengenai proses pembelajaran. Sejumlah 37 mahasiswa dipilih secara acak untuk mengikuti sesi uji dengar (listening test) yang merupakan eksperimen intervensi dengan suara. Sementara itu, 37 mahasiswa dari sisa jumlah mahasiswa dipilih lagi secara acak untuk mengikuti sesi intervensi menggunakan virtual reality. Rentang durasi yang dibutuhkan oleh tiap responden dalam sesi intervensi berkisar antara 30 – 50 menit. Sesi pemberian intervensi suara maupun VR dilakukan sebanyak 2 kali untuk mewakili 2 posisi perawat dalam bekerja, yaitu area stasiun perawat dan area dekat tempat tidur pasien. Terdapat tiga tujuan utama yang ditunjukkan dalam penelitian ini yaitu untuk, i) mengetahui persepsi mahasiswa terhadap lingkungan suara di ICU, ii) mengetahui perubahan dalam pengalaman belajar mahasiswa, dan iii) mengevaluasi sistem yang diusulkan baik pada sistem intervensi suara maupun virtual reality. <br />
<br />
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ekspektasi mahasiswa terhadap lingkungan suara di ICU relatif sama untuk semua peserta, dan responnya berubah karena adanya intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang sama mengenai persepsi mereka terhadap lingkungan suara di ICU, dan artinya proses pembelajaran telah diterima secara merata. Di sisi lain, respon mahasiswa mengenai jenis suara yang mengganggu dan tidak mengganggu berubah secara signifikan dari respons ekspektasinya. Misalnya saja untuk suara tenaga medis, awalnya mahasiswa berasumsi suara tersebut tidak mengganggu namun setelah mengetahui suara di kondisi riil yang didapatkan saat intervensi mereka menganggap suara tenaga medis sangat mengganggu. <br />
<br />
Sementara itu, p-value dari student t-test untuk sensasi pendengaran yang diteliti menggunakan 24 skala semantik bipolar menunjukkan bahwa hasilnya tidak ada perbedaan signifikan antara persepsi mahasiswa sebelum dan sesudah intervensi (p-value >0.05). Hal ini menujukkan bahwa mahasiswa keperawatan memang dituntut untuk sangat beradaptasi dengan lingkungan klinisnya. Selain itu, alat ukur yang digunakan juga perlu diteliti lebih lanjut. Namun demikian, hasil koefisien korelasi Pearson (r) menunjukkan nilai yang cukup tinggi (0,757-0,987). Hasil ini terjadi untuk 2 semantik di grup mendengar yaitu, 'Tidak informatif – Informatif' dan 'Lembut – Kasar'. Sementara di grup VR muncul 3 semantik berkorelasi yaitu, 'Tidak informatif – Informatif', 'Tidak berarah – Berarah', dan ‘Tidak menyenangkan - Menyenangkan'. Hasil ini menyimpulkan bahwa semantik berkorelasi tersebut relevan untuk digunakan dalam mengevaluasi persepsi untuk kasus mahasiswa keperawatan terhadap lingkungan suara di ICU. <br />
<br />
Mengenai perubahan pengalaman pembelajaran, sesi pendengaran dan VR terbukti dapat memunculkan pendapat-pendapat positif dari para mahasiswa. Selain itu, media tambahan pembelajaran yang diusulkan juga terbukti dapat diterima secara positif bagi mahasiswa keperawatan dan dapat diimplementasikan sebagai bagian dari proses pembelajaran. <br />
<p align="justify"> |
format |
Theses |
author |
FRANS FELA (NIM: 23316012), RANDY |
spellingShingle |
FRANS FELA (NIM: 23316012), RANDY PEMAHAMAN LINGKUNGAN SONIK ICU UNTUK PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AUDITORY VIRTUAL REALITY |
author_facet |
FRANS FELA (NIM: 23316012), RANDY |
author_sort |
FRANS FELA (NIM: 23316012), RANDY |
title |
PEMAHAMAN LINGKUNGAN SONIK ICU UNTUK PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AUDITORY VIRTUAL REALITY |
title_short |
PEMAHAMAN LINGKUNGAN SONIK ICU UNTUK PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AUDITORY VIRTUAL REALITY |
title_full |
PEMAHAMAN LINGKUNGAN SONIK ICU UNTUK PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AUDITORY VIRTUAL REALITY |
title_fullStr |
PEMAHAMAN LINGKUNGAN SONIK ICU UNTUK PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AUDITORY VIRTUAL REALITY |
title_full_unstemmed |
PEMAHAMAN LINGKUNGAN SONIK ICU UNTUK PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AUDITORY VIRTUAL REALITY |
title_sort |
pemahaman lingkungan sonik icu untuk pendidikan keperawatan menggunakan auditory virtual reality |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/30209 |
_version_ |
1822923170557984768 |
spelling |
id-itb.:302092018-06-25T15:08:42ZPEMAHAMAN LINGKUNGAN SONIK ICU UNTUK PENDIDIKAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN AUDITORY VIRTUAL REALITY FRANS FELA (NIM: 23316012), RANDY Indonesia Theses INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/30209 <p align="justify"> Beberapa penelitian telah melaporkan mengenai rendahnya pengetahuan mahasiswa keperawatan akan lingkungan klinis profesional mereka sehingga seringkali menyebabkan kesalahan dalam melakukan prosedur medis. Meskipun simulasi pembelajaran yang inovatif bahkan dikombinasikan dengan Virtual reality telah banyak digunakan untuk pendidikan keperawatan, namun, studi-studi yang ada masih berfokus pada pengembangan stimulus visual dan evaluasi keterampilan yang spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi mengenai stimulus pendengaran untuk aplikasi virtual reality (VR) yang dapat dimanfaatkan untuk pendidikan profesi keperawatan di lingkungan keperawatan kritis. Stimulus suara direproduksi dari dokumen suara ambisonik yang direkam di dua posisi terpilih di sebuah ruang unit perawatan intensif (Intensive Care Unit / ICU) berstandar nasional kelas A di Indonesia. Stimulus suara baik untuk uji dengar maupun uji menggunakan VR direproduksi dengan moda static listener – head movement dengan tambahan perangkat head-tracker. Target hasil pembelajaran dirumuskan melalui diskusi yang melibatkan para akademisi dan ahli di bidang keperawatan yang ada di Jakarta, Yogyakarta dan Manchester. <br /> <br /> Penelitian ini telah mendapatkan izin komite etik Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Surat referensi dari spesialis serta kriteria inklusi dan eksklusi juga telah dilengkapi. Sejumlah satu kelas mahasiswa program studi keperawatan semester 8 (111 dari 113 siswa) dikondisikan untuk mengikuti pembelajaran keperawatan kritis di kelas dan dilanjutkan kunjungan lapangan ke ICU di rumah sakit universitas secara bergantian berkelompok. Setelah itu, dilakukan evaluasi subjektif untuk mengetahui ekspektasi responden terhadap lingkungan suara di ICU dan pendapat mereka mengenai proses pembelajaran. Sejumlah 37 mahasiswa dipilih secara acak untuk mengikuti sesi uji dengar (listening test) yang merupakan eksperimen intervensi dengan suara. Sementara itu, 37 mahasiswa dari sisa jumlah mahasiswa dipilih lagi secara acak untuk mengikuti sesi intervensi menggunakan virtual reality. Rentang durasi yang dibutuhkan oleh tiap responden dalam sesi intervensi berkisar antara 30 – 50 menit. Sesi pemberian intervensi suara maupun VR dilakukan sebanyak 2 kali untuk mewakili 2 posisi perawat dalam bekerja, yaitu area stasiun perawat dan area dekat tempat tidur pasien. Terdapat tiga tujuan utama yang ditunjukkan dalam penelitian ini yaitu untuk, i) mengetahui persepsi mahasiswa terhadap lingkungan suara di ICU, ii) mengetahui perubahan dalam pengalaman belajar mahasiswa, dan iii) mengevaluasi sistem yang diusulkan baik pada sistem intervensi suara maupun virtual reality. <br /> <br /> Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ekspektasi mahasiswa terhadap lingkungan suara di ICU relatif sama untuk semua peserta, dan responnya berubah karena adanya intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang sama mengenai persepsi mereka terhadap lingkungan suara di ICU, dan artinya proses pembelajaran telah diterima secara merata. Di sisi lain, respon mahasiswa mengenai jenis suara yang mengganggu dan tidak mengganggu berubah secara signifikan dari respons ekspektasinya. Misalnya saja untuk suara tenaga medis, awalnya mahasiswa berasumsi suara tersebut tidak mengganggu namun setelah mengetahui suara di kondisi riil yang didapatkan saat intervensi mereka menganggap suara tenaga medis sangat mengganggu. <br /> <br /> Sementara itu, p-value dari student t-test untuk sensasi pendengaran yang diteliti menggunakan 24 skala semantik bipolar menunjukkan bahwa hasilnya tidak ada perbedaan signifikan antara persepsi mahasiswa sebelum dan sesudah intervensi (p-value >0.05). Hal ini menujukkan bahwa mahasiswa keperawatan memang dituntut untuk sangat beradaptasi dengan lingkungan klinisnya. Selain itu, alat ukur yang digunakan juga perlu diteliti lebih lanjut. Namun demikian, hasil koefisien korelasi Pearson (r) menunjukkan nilai yang cukup tinggi (0,757-0,987). Hasil ini terjadi untuk 2 semantik di grup mendengar yaitu, 'Tidak informatif – Informatif' dan 'Lembut – Kasar'. Sementara di grup VR muncul 3 semantik berkorelasi yaitu, 'Tidak informatif – Informatif', 'Tidak berarah – Berarah', dan ‘Tidak menyenangkan - Menyenangkan'. Hasil ini menyimpulkan bahwa semantik berkorelasi tersebut relevan untuk digunakan dalam mengevaluasi persepsi untuk kasus mahasiswa keperawatan terhadap lingkungan suara di ICU. <br /> <br /> Mengenai perubahan pengalaman pembelajaran, sesi pendengaran dan VR terbukti dapat memunculkan pendapat-pendapat positif dari para mahasiswa. Selain itu, media tambahan pembelajaran yang diusulkan juga terbukti dapat diterima secara positif bagi mahasiswa keperawatan dan dapat diimplementasikan sebagai bagian dari proses pembelajaran. <br /> <p align="justify"> text |